KAI Daop 1 Catat Lonjakan Penumpang di Hari Terakhir Cuti Lebaran 2025
KAI Daop 1 Jakarta mencatat lonjakan penumpang hingga 50 persen di hari terakhir cuti Lebaran 2025, didorong kebijakan WFA ASN dan libur bersama.
Jakarta, 7 April 2025 - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta mencatat peningkatan signifikan jumlah pemudik yang menggunakan kereta api pada hari terakhir cuti Lebaran 2025, Senin. Lonjakan ini terjadi baik di Stasiun Gambir maupun Stasiun Pasar Senen, menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan menggunakan kereta api pasca libur panjang.
Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menyatakan bahwa jumlah penumpang keberangkatan pada hari Senin tersebut masih tergolong tinggi. Kenaikannya mencapai 50 persen dibandingkan hari-hari biasa. Hal ini menunjukkan tren perjalanan mudik Lebaran 2025 yang lebih merata dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Data yang diperoleh menunjukkan adanya distribusi perjalanan yang lebih merata sepanjang periode libur Lebaran 2025. Tidak terjadi penumpukan penumpang pada tanggal-tanggal tertentu seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Fenomena ini dinilai sebagai dampak positif dari kebijakan pemerintah.
Lonjakan Penumpang di Stasiun Gambir dan Senen
Stasiun Gambir, yang biasanya melayani sekitar 5.000 hingga 6.000 penumpang per hari, mencatat angka keberangkatan mencapai 12.853 penumpang pada hari Senin. Sementara itu, Stasiun Senen, yang biasanya melayani 10.000 hingga 11.000 penumpang, mengalami peningkatan signifikan hingga 21.389 penumpang. Total keberangkatan dari Daop 1 Jakarta mencapai 34.242 penumpang.
Ixfan menambahkan, "Pemudik yang melakukan keberangkatan pada pasca-Lebaran bisa dibilang masih lumayan cukup tinggi. Secara total keberangkatan dari Daop 1 Jakarta ada 34.242 penumpang. Angka tersebut dibilang masih cukup tinggi."
Tingginya angka penumpang ini menunjukkan bahwa moda transportasi kereta api menjadi pilihan utama masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran 2025.
Kebijakan WFA dan Libur Bersama Pengaruhi Distribusi Pemudik
Ixfan menjelaskan bahwa meratanya jumlah pemudik sepanjang periode libur Lebaran 2025 dipengaruhi oleh kebijakan work from anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kebijakan ini memungkinkan sebagian masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal.
"Penumpang yang kami wawancarai menyampaikan bahwa mereka mengawali mudik karena adanya program pemerintah WFA dan libur bersama sehingga liburan yang bepergian mudik lebih merata. Ini pun juga kembali arus balik," ungkap Ixfan.
Bahkan, pada tanggal 21 Maret 2025, tingkat okupansi penumpang di Daop 1 Jakarta mencapai 100 persen, menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk mudik lebih awal. Hal ini menunjukkan efektivitas kebijakan WFA dalam mendistribusikan perjalanan mudik.
Kebijakan WFA untuk ASN awalnya berlaku pada 3-5 April 2025, namun kemudian diperpanjang hingga Selasa, 8 April 2025, oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Rini Widyantini.
Perpanjangan kebijakan ini memberikan fleksibilitas bagi ASN untuk mengatur waktu mudik dan balik Lebaran, sehingga mengurangi kepadatan pada tanggal-tanggal tertentu.
Secara keseluruhan, lonjakan penumpang di hari terakhir cuti Lebaran 2025 menunjukkan keberhasilan strategi pemerintah dalam mengelola arus mudik dan balik, serta popularitas kereta api sebagai moda transportasi pilihan utama masyarakat Indonesia.