Kapolda Papua Tengah Imbau Damai Pasca Bentrok Pendukung Paslon Puncak Jaya
Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare, mengimbau pendukung dua paslon di Puncak Jaya untuk tidak saling menyerang setelah bentrokan yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan properti.
Kerusuhan Pilkada Puncak Jaya: Imbauan Kapolda untuk Perdamaian
Bentrokan antar pendukung pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, telah mengakibatkan korban jiwa dan kerugian material. Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare, turun tangan langsung untuk meredakan situasi dan mengimbau agar kedua kubu menahan diri dari aksi kekerasan lebih lanjut. Insiden ini terjadi di Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya, pada Rabu (5/2) dan Rabu (12/2) 2024.
Kerugian Akibat Bentrokan
Akibat bentrokan tersebut, dua orang meninggal dunia, 163 orang lainnya mengalami luka-luka, dan 55 rumah warga ludes terbakar. Angka-angka ini menggambarkan betapa seriusnya dampak konflik yang terjadi. Kerugian material diperkirakan mencapai jumlah yang signifikan, belum termasuk trauma psikologis yang dialami para korban dan masyarakat sekitar.
Upaya Perdamaian Kapolda
Brigjen Pol Alfred Papare telah melakukan pertemuan terpisah dengan perwakilan pendukung kedua paslon, yakni pasangan Yuni Wonda-Mus Kogoya dan pasangan Miren Kogoya-Wendi. Dalam pertemuan tersebut, Kapolda menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Puncak Jaya. Ia mengimbau agar kedua belah pihak menahan diri dan tidak terpancing untuk melakukan aksi kekerasan lebih lanjut. Kapolda juga mengunjungi Mulia dua kali untuk memastikan upaya perdamaian berjalan efektif.
"Saat ini saya datang kedua kalinya ke Mulia, karena kedua kelompok kembali saling serang hingga menimbulkan korban jiwa dan harta benda," ujar Brigjen Pol Alfred Papare. Ia menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memastikan agar situasi keamanan di Puncak Jaya kembali kondusif.
Pentingnya Perdamaian dan Kerukunan
Kapolda berharap agar pendukung kedua paslon dapat menahan diri dan mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan. Pilkada merupakan pesta demokrasi yang seharusnya dirayakan dengan damai dan tertib. Kekerasan hanya akan merugikan semua pihak dan menghambat proses pembangunan di Kabupaten Puncak Jaya.
"Mari kita bersama-sama menjaga keamanan di Kabupaten Puncak Jaya dengan tidak saling menyerang sehingga situasi keamanan kembali kondusif agar masyarakat dapat beraktivitas dengan normal," imbau Kapolda. Ia juga meminta agar semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat Puncak Jaya.
Harapan Ke Depan
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya menjaga toleransi dan saling menghormati dalam perbedaan pilihan politik. Proses demokrasi harus dijalankan dengan damai dan bertanggung jawab. Diharapkan, ke depannya, tidak akan terjadi lagi bentrokan serupa dan Kabupaten Puncak Jaya dapat kembali pulih dan aman.
Pihak berwenang terus berupaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. Mereka juga akan menyelidiki secara tuntas penyebab bentrokan dan memproses hukum para pelaku kekerasan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih mengedepankan perdamaian dan kerukunan.