Kawasan Industri Kendal Siap Ekspansi: 1.200 Hektare Lahan Baru untuk Investor
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal menyiapkan lahan seluas 1.200 hektare untuk pengembangan fase kedua, menargetkan investasi lebih besar dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, tengah bersiap untuk pengembangan besar-besaran. Pengelola KEK mengumumkan penyediaan lahan seluas 1.200 hektare untuk fase kedua pengembangan kawasan industri ini. Langkah ini diambil untuk mengakomodasi minat investor yang terus meningkat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
Direktur Eksekutif KEK Kendal, Juliani Kusumaningrum, menjelaskan bahwa pengembangan ini merupakan respons terhadap kesuksesan fase pertama. Dengan luas 1.000 hektare, fase pertama telah mencapai tingkat keterisian hingga 90 persen. Hanya tersisa 10 persen yang akan digunakan untuk melengkapi fasilitas pendukung, seperti area perumahan dan komersial.
Hingga akhir tahun 2024, tercatat 42 perusahaan telah beroperasi di KEK Kendal dengan total investasi mencapai Rp86 triliun. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat mengingat masih banyak perusahaan yang sedang dalam tahap pembangunan dan direncanakan beroperasi pada tahun 2025. Lebih lanjut, sebagian besar investasi berasal dari penanaman modal asing (PMA), dengan kontribusi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sekitar 26 persen.
Ekspansi KEK Kendal: Menjanjikan Investasi dan Lapangan Kerja yang Lebih Besar
Juliani Kusumaningrum optimistis bahwa investasi di fase kedua pengembangan KEK Kendal akan melampaui investasi di fase pertama. Hal ini didorong oleh reputasi KEK Kendal sebagai kawasan industri yang strategis dan terintegrasi. Ia menambahkan bahwa pengembangan ini juga akan menciptakan lapangan kerja baru.
Saat ini, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di fase pertama KEK Kendal telah menyerap sekitar 200.000 tenaga kerja. Diperkirakan, fase kedua akan menyerap jumlah tenaga kerja yang sama, bahkan mungkin lebih besar, berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Dengan adanya perluasan ini, KEK Kendal diharapkan mampu menarik lebih banyak investor, baik domestik maupun internasional. Hal ini akan semakin memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai pusat industri di Indonesia.
KEK Kendal: Daya Tarik Investasi
KEK Kendal, yang telah beroperasi sejak tahun 2016 dan ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak tahun 2019, menawarkan berbagai insentif dan kemudahan bagi investor. Status KEK ini memberikan nilai tambah bagi para investor yang ingin menanamkan modal di Indonesia.
Beberapa keuntungan yang ditawarkan KEK Kendal antara lain kemudahan perizinan, infrastruktur yang terintegrasi, dan dukungan dari pemerintah daerah. Hal ini menjadikan KEK Kendal sebagai pilihan yang menarik bagi para investor yang mencari lokasi strategis untuk mengembangkan bisnis mereka.
Dengan pengembangan fase kedua ini, KEK Kendal semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu kawasan industri terkemuka di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Secara keseluruhan, pengembangan KEK Kendal fase kedua seluas 1.200 hektare menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Dengan potensi investasi dan penyerapan tenaga kerja yang besar, pengembangan ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.