Kemenag Banten Pantau Hilal di Tiga Titik, Tentukan Awal Ramadhan 1446 H
Kementerian Agama Provinsi Banten memantau hilal di tiga lokasi untuk menentukan awal Ramadhan 1446 H, dengan hasil pemantauan akan dilaporkan ke Kemenag RI untuk sidang isbat.
Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Banten melakukan pemantauan hilal untuk penentuan awal Ramadhan 1446 Hijriah di tiga titik berbeda. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak dan hasilnya akan menentukan penetapan awal Ramadhan di Indonesia. Pemantauan dilakukan secara intensif, dimulai pukul 16.00 hingga 19.00 WIB.
Lokasi pemantauan meliputi Pantai Anyer di Kabupaten Serang, Kampus UIN Banten di Kota Serang, dan Menara Syariah di PIK 2, Kabupaten Tangerang. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan geografis dan fasilitas yang tersedia. Pantai Anyer dipilih karena ufuknya yang bebas dari penghalang bangunan, memudahkan pengamatan pergerakan matahari. Sementara Kampus UIN Banten memiliki observatorium dengan teropong permanen untuk mendukung pengamatan yang lebih akurat.
Ketua Tim Kerja Kemasjidan Hisruk dan Binsyar Kemenag Banten, Nandang Kusyadi, menjelaskan bahwa pemantauan hilal melibatkan berbagai pihak, termasuk Kemenag Provinsi dan Kabupaten/Kota, BMKG, serta perwakilan Ormas. "Pemantauan sedang persiapan, karena tracking matahari harus sudah dimulai sampai terbenam. Intensifnya (pemantauan) habis shalat Ashar," ujar Nandang. Hasil pemantauan akan dilaporkan ke Kemenag RI untuk menentukan awal Ramadhan melalui sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama.
Lokasi Pemantauan dan Pertimbangannya
Pemilihan lokasi pemantauan hilal di tiga titik tersebut didasarkan pada pertimbangan strategis. Pantai Anyer dipilih karena memberikan visibilitas yang baik terhadap ufuk laut, sehingga pergerakan matahari dapat diamati dengan jelas tanpa terhalang bangunan. Hal ini sangat penting untuk akurasi pengamatan hilal.
Kampus UIN Banten dipilih karena memiliki observatorium dengan teropong permanen yang dapat meningkatkan akurasi pengamatan. Teropong yang terpasang permanen ini memberikan keunggulan dibandingkan dengan alat yang mobile. Keberadaan observatorium ini mendukung proses pengamatan yang lebih terstruktur dan akurat.
Menara Syariah di PIK 2 juga dipilih sebagai lokasi pemantauan, mempertimbangkan faktor geografis dan aksesibilitas. Lokasi-lokasi ini dipilih untuk memastikan cakupan pengamatan yang luas dan representatif bagi wilayah Banten.
Proses Pemantauan dan Pelaporan
Proses pemantauan hilal melibatkan kerjasama berbagai instansi dan organisasi. Selain Kemenag Provinsi dan Kabupaten/Kota, BMKG juga dilibatkan untuk memberikan data meteorologi yang mendukung akurasi pengamatan. Perwakilan Ormas juga diikutsertakan dalam proses ini.
Data yang diperoleh dari pemantauan hilal di tiga lokasi tersebut akan dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis ini akan dilaporkan ke Kemenag RI. Kemenag RI kemudian akan menggelar sidang isbat untuk menentukan penetapan 1 Ramadhan 1446 H secara resmi. "Apapun hasilnya akan kita laporkan, baik itu hilalnya terlihat maupun tidak. Tapi untuk cuaca beberapa hari terakhir mendung," ungkap Nandang.
Masyarakat dapat menyaksikan proses pemantauan hilal secara langsung melalui live streaming di https://hilal.bmkg.go.id/livestream. Transparansi dalam proses ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap penetapan awal Ramadhan.
Data Pemantauan Hilal di Anyer
- Tinggi hilal: 4 derajat 5.99'
- Elongasi: 6 derajat 3.67''
- Fraksi iluminasi: 0.2%
- LAG: 19.9 menit
- Umur bulan: 10.5 jam
Informasi perhitungan ketinggian hilal dan elongasi di wilayah Anyer menunjukkan angka 4.1 derajat dan 6.1 derajat. Data ini akan menjadi bagian dari pertimbangan dalam sidang isbat.
Pemantauan hilal oleh Kemenag Banten ini merupakan langkah penting dalam menentukan awal Ramadhan 1446 H. Kerjasama antar instansi dan keterlibatan masyarakat dalam proses ini diharapkan dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang tepat dan diterima oleh semua pihak.