Kemendagri Minta Pemda Perketat Inspeksi Keselamatan Kebakaran
Kemendagri meminta seluruh pemerintah daerah meningkatkan inspeksi keselamatan kebakaran dan membentuk indeks ketahanan kebakaran pasca kebakaran di Glodok Plaza dan Kemayoran.
Kemendagri mendesak Pemda tingkatkan pengawasan keselamatan kebakaran menyusul dua insiden kebakaran besar di Glodok Plaza dan permukiman Kemayoran, Jakarta. Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri, Safrizal Zakaria Ali, menyatakan hal tersebut pada Rabu lalu.
Menurut Safrizal, kejadian ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan langkah-langkah mitigasi. Ia menekankan pentingnya inspeksi menyeluruh di lokasi-lokasi berisiko tinggi, memastikan semua aspek pengurangan risiko kebakaran terpenuhi. "Petugas pemadam kebakaran harus melakukan inspeksi ke seluruh tempat yang berisiko tinggi terhadap bahaya kebakaran. Pastikan semuanya memenuhi aspek pengurangan risiko kebakaran," tegas Safrizal.
Mengapa inspeksi keselamatan kebakaran penting? Insiden kebakaran di Glodok Plaza dan Kemayoran menyoroti pentingnya upaya preventif. Kawasan padat penduduk dan pusat aktivitas ekonomi memiliki kerentanan tinggi terhadap kebakaran. Pencegahan dan mitigasi, oleh karena itu, menjadi prioritas utama.
Bagaimana langkah konkret yang harus dilakukan? Kemendagri mendorong Pemda untuk segera membuat fire resilience index. Indeks ini akan membantu menilai risiko kebakaran dan mengukur kapasitas penanggulangan bencana. Selain itu, penguatan kelembagaan pemadam kebakaran, peningkatan anggaran, dan optimalisasi sistem deteksi dini serta hydrant menjadi krusial, terutama di daerah padat penduduk.
Peran serta masyarakat juga penting. Pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan relawan kebakaran merupakan alternatif penting dalam penanggulangan kebakaran. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengurangi risiko kebakaran.
Kesimpulannya, Kemendagri menekankan pentingnya peningkatan pengawasan keselamatan kebakaran oleh pemerintah daerah. Hal ini melibatkan inspeksi rutin, pengembangan indeks ketahanan kebakaran, dan pemberdayaan masyarakat. Semua upaya ini bertujuan untuk meminimalisir risiko dan dampak kebakaran di masa mendatang.