Kilang Minyak 500.000 Barel di Sumatera: Danantara Jadi Salah Satu Investor
Proyek kilang minyak berkapasitas 500.000 barel di Sumatera akan dibiayai sebagian oleh Danantara, dengan potensi investor lain seperti Pertamina, sebagai bagian dari hilirisasi senilai 618 miliar dolar AS pada 2025.
Jakarta, 8 Maret 2024 - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan rencana pembangunan kilang minyak berkapasitas 500.000 barel per hari di Sumatera. Proyek ambisius ini, yang berlokasi strategis dekat Singapura, akan mendapatkan sebagian pendanaan dari perusahaan Danantara. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Bahlil saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (7/3).
Pemerintah berharap partisipasi investor lain, termasuk BUMN Pertamina, untuk turut serta dalam proyek raksasa ini. "Sebagian (didanai) Danantara, sebagian kami lagi mencari. Kalau memang Pertamina bisa ikut, itu jauh lebih baik," ujar Menteri Bahlil menanggapi pertanyaan wartawan. Meskipun demikian, beliau belum dapat merinci besaran kontribusi masing-masing investor hingga saat ini.
Pemilihan lokasi di Sumatera didasarkan pada pertimbangan bisnis yang matang. "Ya, itu adalah pertimbangan bisnis ya," tegas Menteri Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada hari yang sama. Proyek kilang minyak ini merupakan bagian dari 21 proyek hilirisasi tahap pertama dengan total investasi 40 miliar dolar AS, yang merupakan bagian dari target hilirisasi nasional sebesar 618 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Investasi Kilang Minyak dan Hilirisasi Nasional
Proyek kilang minyak bukanlah satu-satunya proyek hilirisasi yang sedang digencarkan pemerintah. Beberapa proyek strategis lainnya meliputi pembangunan fasilitas penyimpanan minyak di Pulau Nipah, Kepulauan Riau, untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Selain itu, pemerintah juga fokus pada proyek hilirisasi Dimethyl Ether (DME) dari batu bara sebagai upaya substitusi impor LPG.
Hilirisasi tidak hanya terfokus pada sektor energi. Bahlil menambahkan bahwa komoditas lain seperti tembaga, nikel, bauksit alumina, serta sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan juga menjadi target hilirisasi. Pemerintah menekankan bahwa pendanaan proyek-proyek ini tidak sepenuhnya bergantung pada investasi asing, seperti yang terlihat pada proyek hilirisasi DME.
Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah proyek hilirisasi pada tahap selanjutnya. Targetnya adalah mencapai 26 sektor komoditas prioritas hilirisasi sesuai dengan program pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dengan demikian, proyek kilang minyak di Sumatera ini menjadi langkah penting dalam mencapai tujuan tersebut dan memperkuat perekonomian Indonesia.
Peran Danantara dan Potensi Investor Lain
Meskipun peran Danantara sebagai salah satu investor utama telah dikonfirmasi, detail mengenai porsi investasi mereka masih belum diungkapkan. Kehadiran investor lain, khususnya Pertamina, sangat diharapkan untuk memperkuat struktur pendanaan dan memastikan keberhasilan proyek ini. Partisipasi Pertamina akan memberikan sinergi yang kuat antara perusahaan swasta dan BUMN dalam pengembangan sektor energi nasional.
Keberhasilan proyek ini akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia, khususnya dalam hal peningkatan ketahanan energi dan penguatan posisi Indonesia di pasar internasional. Dengan kapasitas produksi yang besar, kilang minyak ini berpotensi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan bahkan mengekspor produk minyak ke negara-negara lain.
Proses pencarian investor tambahan masih terus berlanjut. Pemerintah optimistis akan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk mewujudkan proyek kilang minyak di Sumatera ini. Transparansi dan tata kelola yang baik akan menjadi kunci keberhasilan dalam menarik investasi dan memastikan akuntabilitas proyek.
Ke depan, pemerintah akan terus berupaya untuk mempercepat proses pembangunan kilang minyak ini agar dapat segera beroperasi dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. Komitmen pemerintah dalam mengembangkan sektor hilirisasi akan terus berlanjut untuk mencapai target yang telah ditetapkan.