Kinerja Permata Bank Kuartal I 2025: Kredit Tumbuh 6 Persen, Tembus Rp156,6 Triliun
Permata Bank membukukan pertumbuhan kredit 6 persen yoy menjadi Rp156,6 triliun di Q1 2025, didorong kinerja positif segmen korporasi, komersial, dan konsumen, serta peningkatan rasio CASA.
PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal pertama tahun 2025. Pertumbuhan kredit mencapai 6 persen secara tahunan (yoy), meningkat menjadi Rp156,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan kredit di segmen korporasi, komersial, dan konsumen. Hal ini menunjukkan strategi jangka panjang bank berada di jalur yang tepat, sekaligus memberikan gambaran optimisme di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Pertumbuhan kredit segmen korporasi menjadi pendorong utama, mencapai 7 persen yoy dan mencapai Rp92,2 triliun. Sementara itu, segmen komersial dan konsumen masing-masing tumbuh sebesar 5,3 persen yoy dan 4,3 persen yoy. Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli, menyatakan bahwa fokus bank tidak hanya pada pertumbuhan semata, tetapi juga pada penciptaan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan. "Fokus kami tidak hanya pada pertumbuhan, tetapi juga pada menciptakan nilai bermakna yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan," kata Meliza dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.
Kinerja positif ini juga tercermin dari peningkatan pendapatan operasional sebelum provisi (PPOP) sebesar 9,2 persen yoy dan efisiensi rasio cost to income (CIR) yang turun menjadi 48,6 persen pada akhir Maret 2025, dibandingkan 50,2 persen pada Maret 2024. Total aset Permata Bank juga tumbuh sebesar 4,5 persen yoy, mencapai Rp264,3 triliun.
Pertumbuhan Kredit dan Simpanan Nasabah
Pertumbuhan kredit yang signifikan diiringi dengan peningkatan simpanan nasabah sebesar 4,8 persen yoy menjadi Rp187,4 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan current account saving account (CASA) sebesar 6,5 persen, sehingga rasio CASA meningkat menjadi 58,6 persen dibandingkan 57,7 persen di tahun lalu. Hal ini menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap kinerja dan stabilitas Permata Bank.
Permata Bank juga menunjukkan kedisiplinan dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Strategi optimalisasi neraca yang diterapkan menghasilkan pertumbuhan bisnis yang optimal, dengan loan to deposit ratio (LDR) di level 83,2 persen, sedikit lebih tinggi dari 82,0 persen pada akhir kuartal pertama 2024. Bank juga berhasil mempertahankan tingkat likuiditas yang memadai di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Meskipun demikian, Permata Bank tetap waspada terhadap potensi risiko. Rasio non-performing loan (NPL) gross dan loan at risk (LAR) menunjukkan perbaikan, masing-masing berada di level 2,0 persen dan 7,6 persen, dibandingkan 2,7 persen dan 8,2 persen pada kuartal pertama 2024. Untuk mengantisipasi potensi penurunan risiko kredit, Permata Bank membentuk NPL coverage dan rasio LAR coverage yang prudent, masing-masing di level 387 persen dan 101 persen.
Kinerja Keuangan yang Kuat dan Strategi Ke Depan
Permata Bank juga mencatat rasio capital adequacy ratio (CAR) dan common equity tier 1 (CET-1) yang kuat, masing-masing sebesar 33,6 persen dan 25,6 persen pada kuartal pertama 2025. Rasio permodalan ini termasuk yang terkuat di antara bank-bank komersial terbesar di Indonesia, memberikan landasan yang kokoh untuk mendukung strategi dan pertumbuhan Permata Bank di masa depan, baik secara organik maupun anorganik.
Dalam upaya penyelesaian kredit bermasalah, Permata Bank secara konsisten melakukan restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset. Komitmen ini menunjukkan upaya proaktif bank dalam mengelola risiko dan menjaga kesehatan portofolio kreditnya.
UUS Permata Bank juga mencatatkan kinerja positif, dengan PPOP sebesar Rp195,3 miliar atau tumbuh 11,2 persen yoy. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pendapatan setelah distribusi bagi hasil dan pengendalian biaya yang disiplin. Simpanan nasabah di UUS Permata Bank juga meningkat 14,5 persen yoy menjadi Rp31,2 triliun.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kinerja Permata Bank pada kuartal pertama 2025 menunjukkan tren positif dan menjanjikan. Pertumbuhan kredit yang signifikan, peningkatan simpanan nasabah, serta rasio keuangan yang sehat menunjukkan fundamental yang kuat. Strategi yang fokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan pengelolaan risiko yang prudent akan menjadi kunci keberhasilan Permata Bank di masa mendatang.