Kinerja TUGU Insurance Diprediksi Positif, Saham Layak Beli?
Analis memprediksi kinerja PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) tetap positif dalam jangka menengah, ditopang kebijakan dividen dan proyeksi pertumbuhan premi.
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance diprediksi akan mencatatkan kinerja positif dalam jangka menengah. Hal ini disampaikan oleh analis Ajaib Sekuritas, Rizal Rafly, di Jakarta pada Kamis, 15 Mei 2025. Prediksi ini didasarkan pada beberapa faktor kunci, termasuk kebijakan dividen perusahaan dan proyeksi pertumbuhan premi.
Salah satu faktor pendorong kinerja positif TUGU adalah kebijakan pembagian dividen sebesar 40 persen. Kebijakan ini, menurut Rizal, mendukung pertumbuhan Book Value per Share (BVPS) yang stabil sekitar 5 persen per tahun. Selain itu, harga saham yang relatif rendah meningkatkan daya tarik imbal hasil dividen, sehingga menarik minat investor.
Lebih lanjut, Rizal menjelaskan bahwa dengan buffer ekuitas yang cukup, TUGU berada dalam posisi yang kuat untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan, pembagian dividen di atas 40 persen. Ia meyakini hal ini akan memberikan nilai tambah dengan meningkatkan Return on Equity (ROE) perusahaan. Prediksi pertumbuhan premi TUGU juga turut mendukung optimisme ini.
Pertumbuhan Premi dan Hasil Underwriting
Rizal memproyeksikan premi TUGU akan tumbuh sebesar 8-11 persen dalam jangka menengah. Pertumbuhan ini akan semakin signifikan jika TUGU mampu menjaga manajemen risiko dan menurunkan loss ratio. Penurunan loss ratio akan berdampak pada peningkatan marjin dari underwriting.
Ia menambahkan, "Kami memperkirakan pertumbuhan hasil underwriting sebesar +14 persen per tahun (CAGR) dalam jangka menengah, dengan syarat TUGU dapat menjaga rasio kerugian di bawah 60 persen." Keberhasilan dalam mengelola risiko menjadi kunci utama dalam mencapai proyeksi pertumbuhan ini.
Hal ini menunjukkan bahwa strategi manajemen risiko yang efektif menjadi kunci utama dalam keberhasilan TUGU mempertahankan dan meningkatkan profitabilitasnya. Kemampuan perusahaan dalam mengendalikan kerugian akan berdampak langsung pada peningkatan marjin underwriting dan pertumbuhan pendapatan.
Dividen dan Rekomendasi Saham
TUGU telah membagikan 40 persen dari laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebagai dividen, setara dengan Rp78,8 per saham, dengan total nilai mencapai Rp280,34 miliar. Pada saat cum date, harga saham TUGU ditutup di Rp1.040, menghasilkan imbal hasil (yield) dividen sebesar 7,6 persen.
Meskipun sempat mengalami penurunan harga saham sebesar 7,7 persen setelah cum date, harga saham TUGU kembali menguat setelah libur panjang. Pada penutupan perdagangan sesi I Rabu (14/5), harga saham TUGU naik 1,56 persen ke level Rp975. Pergerakan harga saham ini menunjukkan adanya fluktuasi pasar yang wajar.
Ajaib Sekuritas memberikan rekomendasi beli saham TUGU dengan target harga di Rp1.800 per saham atau setara dengan rasio harga terhadap modal (Price to Book Value/PBV) 0,6x untuk tahun 2025. Rekomendasi ini didasarkan pada asumsi rasio dividen 40-50 persen per tahun. Dividen tunai akan dibayarkan pada 28 Mei 2025.
Secara keseluruhan, kinerja TUGU di masa mendatang tampak menjanjikan. Dengan strategi yang tepat dan manajemen risiko yang baik, perusahaan diprediksi akan terus tumbuh dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. Namun, investor tetap perlu mempertimbangkan risiko investasi sebelum mengambil keputusan.