Korban Tewas Serangan Kereta Api Pakistan Capai 30 Jiwa, India dan Afganistan Dikecam
Serangan terhadap kereta api Jaffar Express di Pakistan mengakibatkan 30 korban jiwa, dengan Pakistan menuding India dan Afganistan terlibat dalam insiden tersebut.
Sebuah serangan terhadap kereta api di Pakistan telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang signifikan. Pada Selasa, 11 Maret 2024, militan yang berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) menyerang kereta api Jaffar Express di wilayah Bolan, provinsi Balochistan, Pakistan. Serangan tersebut melibatkan peledakan jalur kereta api dan pembajakan kereta yang mengangkut sekitar 440 penumpang. Insiden ini telah mengakibatkan sedikitnya 30 orang tewas, termasuk penumpang dan personel keamanan, dan menimbulkan kecaman keras dari pemerintah Pakistan terhadap India dan Afganistan.
Menurut Letnan Jenderal Ahmad Sharif, kepala sayap informasi tentara Pakistan, sedikitnya 26 penumpang tewas, termasuk 18 personel keamanan. Empat personel keamanan lainnya gugur selama operasi pembebasan sandera. Jumlah korban tewas ini, menurut Sharif, berpotensi meningkat mengingat banyak penumpang yang mengalami luka-luka dalam serangan tersebut. Semua 33 militan yang terlibat dalam serangan itu dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan.
Pemerintah Pakistan dengan tegas menuding India dan Afganistan sebagai dalang di balik serangan tersebut. Letnan Jenderal Sharif menyatakan bahwa serangan terhadap Jaffar Express merupakan kelanjutan dari kebijakan dukungan terorisme India di Balochistan. "Insiden Jaffar Express merupakan kelanjutan dari kebijakan yang sama, sponsor yang sama dari mana hal itu direkayasa dan dari mana hal itu didorong," kata Sharif, secara langsung menuding India.
Tuduhan Terorisme dan Propaganda Palsu
Selain menuding India, Pakistan juga mengkritik media India atas penyebaran propaganda palsu menggunakan kecerdasan buatan (AI). Sharif menyatakan, "Media India menyebarkan propaganda dengan menggunakan video palsu untuk membesar-besarkan situasi." Video-video palsu tersebut diduga dibuat untuk menyesatkan opini publik internasional mengenai insiden tersebut.
Pakistan juga mengecam Afganistan karena diduga memberikan dukungan logistik kepada para militan. Sharif mengungkapkan bahwa komandan teroris dibebaskan dari penjara Afganistan dan jaringan yang mengatur serangan ini beroperasi dari wilayah Afganistan. "Kami memiliki intelijen kredibel yang mengonfirmasi bahwa jaringan yang mengatur serangan ini beroperasi dari seberang perbatasan di Afganistan," tegas Sharif. Ia menambahkan, "Seluruh rangkaian peristiwa mengarah pada keterlibatan eksternal, khususnya dari elemen-elemen yang berbasis di Afganistan."
Serangan terhadap Jaffar Express telah menimbulkan keprihatinan internasional yang signifikan. Insiden ini menyoroti tantangan keamanan yang terus dihadapi Pakistan dan menuai kecaman atas tuduhan keterlibatan negara lain dalam aksi terorisme di wilayah tersebut. Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap secara detail jaringan dan aktor yang terlibat dalam serangan ini.
Kronologi singkat peristiwa:
- Selasa, 11 Maret 2024: Militan BLA menyerang kereta api Jaffar Express di wilayah Bolan, Balochistan.
- Jumat, 14 Maret 2024: Pemerintah Pakistan mengumumkan jumlah korban tewas meningkat menjadi 30 orang.
- Jumat, 14 Maret 2024: Pakistan menuding India dan Afganistan mendukung militan yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Peristiwa ini sekali lagi menggarisbawahi pentingnya kerja sama internasional dalam memerangi terorisme dan memastikan keamanan transportasi publik di seluruh dunia. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan dampak tragis dari konflik dan kekerasan terhadap warga sipil.