Kue Basah Palembang: Primadona Ramadhan 2025
Kue basah khas Palembang seperti maksuba dan lapis kojo menjadi incaran masyarakat selama Ramadhan 2025, dengan pesanan membludak hingga ratusan loyang.
Apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana kue basah Palembang menjadi primadona selama Ramadhan 1446 H/2025? Peningkatan permintaan kue basah khas Palembang terjadi di Kota Palembang, Sumatera Selatan, selama bulan Ramadhan tahun ini. Ketua Asosiasi Pengusaha Kue dan Kuliner (Aspenku) Sumsel, Bunda Rayya, mengkonfirmasi hal ini pada Jumat lalu. Meningkatnya permintaan tersebut disebabkan oleh tingginya minat masyarakat terhadap kuliner tradisional Palembang sebagai bingkisan spesial Ramadhan dan hidangan Lebaran.
Para pelaku usaha kue basah di Palembang merasakan dampak positif dari peningkatan permintaan ini. Pesanan tidak hanya datang dari Palembang dan sekitarnya, tetapi juga dari berbagai daerah di luar Sumatera Selatan. Hal ini menunjukkan popularitas kue-kue basah Palembang yang semakin meluas. Kenaikan permintaan ini berdampak positif pada perekonomian pelaku UMKM di Palembang.
Bunda Rayya juga menjelaskan bahwa kue-kue basah seperti maksuba, lapis kojo, engkak ketan, makjola, dan delapan jam menjadi favorit. Tingginya permintaan ini mendorong Aspenku Sumsel untuk menjaga kualitas dan ketepatan waktu pengiriman, terutama bagi pelanggan di luar Sumatera Selatan. Meskipun angka pasti keuntungan belum diungkap, pesanan telah mencapai ratusan loyang dengan harga ratusan ribu rupiah per loyang. Hal ini menunjukkan potensi ekonomi yang signifikan dari kue basah Palembang.
Kue Basah Palembang: Incaran Pembeli di Dalam dan Luar Sumsel
Berbagai jenis kue basah tradisional Palembang menjadi pilihan utama masyarakat untuk bingkisan Ramadhan. Hal ini menunjukkan apresiasi masyarakat terhadap warisan kuliner Palembang. Kue-kue tersebut tidak hanya digemari oleh masyarakat lokal, tetapi juga menarik minat konsumen dari berbagai daerah di Indonesia. Popularitas kue basah Palembang semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kuliner tradisional.
Kenaikan permintaan kue basah ini juga berdampak positif bagi para pelaku UMKM di Palembang. Mereka mendapatkan penghasilan tambahan selama bulan Ramadhan. Aspenku Sumsel berperan penting dalam menjaga kualitas dan distribusi kue-kue basah tersebut. Hal ini memastikan para konsumen mendapatkan produk berkualitas dan pengiriman tepat waktu.
Bunda Rayya menyatakan, "Pesanan tidak hanya datang dari masyarakat Palembang dan sekitarnya, tetapi juga dari berbagai daerah di luar Sumatera Selatan." Pernyataan ini menegaskan meluasnya jangkauan pasar kue basah Palembang. Hal ini juga menjadi bukti keberhasilan promosi dan pemasaran kue-kue tradisional tersebut.
UMKM Palembang Raup Keuntungan Berlipat Ganda
Erna, seorang pelaku UMKM di Palembang, juga merasakan peningkatan orderan kue basah selama Ramadhan. Ia menyebutkan bahwa permintaan akan meningkat pesat menjelang Lebaran, khususnya untuk kue-kue seperti engkak ketan, delapan jam, maksuba, dan kojo. Kue-kue ini menjadi hidangan favorit saat Lebaran di banyak keluarga.
Meskipun tidak menyebutkan angka pasti, Erna juga merasakan peningkatan omset yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kue basah Palembang bukan hanya sekadar camilan, tetapi juga bagian penting dari tradisi Lebaran di Sumatera Selatan dan sekitarnya. Para pelaku UMKM di Palembang sangat antusias menyambut tingginya permintaan ini.
Peningkatan permintaan kue basah ini juga menjadi bukti bahwa produk lokal mampu bersaing dan diminati oleh masyarakat luas. Hal ini menunjukkan potensi besar dari pengembangan UMKM di sektor kuliner tradisional. Pemerintah diharapkan dapat terus mendukung para pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas dan pemasaran produknya.
Pesanan kue basah mencapai ratusan box, dengan harga per loyang mencapai ratusan ribu rupiah. Ini menunjukkan potensi ekonomi yang besar dari kue basah Palembang, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Para pelaku usaha berharap tren ini berlanjut dan kue basah Palembang semakin dikenal luas.
Secara keseluruhan, meningkatnya permintaan kue basah Palembang selama Ramadhan 2025 menunjukkan potensi besar dari kuliner tradisional Indonesia. Hal ini juga menjadi bukti apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya kuliner dan keberhasilan para pelaku UMKM dalam memasarkan produknya.