Kuota Pupuk Organik Sulsel Melonjak Tajam: Dorongan Swasembada Pangan
Pemerintah meningkatkan kuota pupuk organik di Sulawesi Selatan secara signifikan pada 2025 untuk mendukung swasembada pangan dan pertanian berkelanjutan, dengan fokus pada edukasi petani dan pemupukan berimbang.
Kenaikan Kuota Pupuk Organik di Sulsel
Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan menerima lonjakan kuota pupuk organik pada tahun 2025. Pupuk Indonesia, penyalur pupuk subsidi nasional, mengumumkan peningkatan signifikan, dari 14.538 ton di tahun 2024 menjadi 71.492 ton di tahun 2025. Kenaikan ini merupakan upaya pemerintah dalam mendorong swasembada pangan di wilayah tersebut.
Strategi Menuju Swasembada Pangan
Menurut Sukodim, Senior Manajer Pupuk Indonesia wilayah Sulamapua (Sulawesi, Maluku, dan Papua), peningkatan kuota ini bertujuan mendorong petani untuk menerapkan pemupukan berimbang. Dengan penggunaan pupuk organik yang lebih banyak, diharapkan produktivitas pertanian di Sulsel meningkat, mendukung pencapaian swasembada pangan dan pertanian berkelanjutan. Kenaikan sebesar 56.954 ton ini mendapat apresiasi tinggi dari Kementerian Pertanian.
Edukasi dan Sosialisasi kepada Petani
Pupuk Indonesia telah merancang sejumlah strategi untuk memastikan pupuk organik tersalurkan dan digunakan secara efektif. Program edukasi intensif akan diberikan kepada petani melalui sosialisasi, demonstrasi plot (demplot), dan layanan uji tanah gratis. Tujuannya adalah mengoptimalkan penggunaan pupuk organik dan meningkatkan pemahaman petani tentang pemupukan berimbang.
Kerjasama dengan Dinas Pertanian
Selain itu, Pupuk Indonesia akan berkolaborasi erat dengan Dinas Pertanian di tingkat kabupaten dan provinsi, termasuk para penyuluh pertanian. Kerjasama ini penting untuk mengampanyekan penggunaan pupuk organik secara lebih luas dan memastikan pesan tentang pemupukan berimbang sampai kepada para petani.
Manfaat Pupuk Organik untuk Tanah dan Tanaman
Sukodim menjelaskan pentingnya keseimbangan antara pupuk kimia dan organik. Pupuk organik berperan vital dalam memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah, meningkatkan kesuburan, dan menjaga produktivitas lahan pertanian jangka panjang. Penggunaan pupuk organik yang optimal diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pupuk urea, karena kondisi tanah yang lebih sehat akan mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih baik.
Tantangan Penyaluran dan Distribusi
Meskipun kuota pupuk organik meningkat drastis, penyalurannya tetap menjadi tantangan. Sifat pupuk organik berbeda dengan pupuk kimia; dampaknya tidak langsung terlihat seperti pupuk kimia. Pupuk organik lebih berfokus pada perbaikan kondisi tanah untuk perkembangan mikroorganisme tanah. Oleh karena itu, penyaluran difokuskan pada daerah yang membutuhkannya, sehingga tidak semua kabupaten/kota di Sulsel mendapatkan kuota.
Daerah yang Tidak Mendapat Kuota
Pemerintah telah menetapkan rekomendasi penerima pupuk organik berdasarkan kebutuhan. Akibatnya, tiga daerah di Sulsel, yakni Kabupaten Toraja Utara, Kabupaten Selayar, dan Kota Parepare, tidak mendapatkan alokasi pupuk organik dalam program ini.