Lion Air Resmi Layani Penerbangan Haji 2025, Angkut Ribuan Jamaah dari Padang dan Banjarmasin
Kemenag dan Lion Air resmi menjalin kerja sama penerbangan haji 2025, melayani keberangkatan jamaah dari Padang dan Banjarmasin menggunakan armada Airbus 330 berkapasitas besar.
Kementerian Agama (Kemenag) dan PT Lion Mentari Airlines resmi menjalin kerja sama untuk melayani penerbangan jamaah haji reguler tahun 1446 H/2025 M. Perjanjian kerja sama ditandatangani pada Sabtu, 22 Februari 2024 di Jakarta. Lion Air akan melayani keberangkatan jamaah haji dari dua embarkasi, yaitu Padang (PDG) dan Banjarmasin (BDJ), menandai sejarah baru dalam penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia karena merupakan kerja sama pertama dengan maskapai ini.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, menyambut baik kerja sama ini. Ia berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas layanan penerbangan haji dan mengatasi kendala transportasi udara yang sering muncul. "Kami optimis, kerja sama ini akan meningkatkan kualitas layanan penerbangan secara keseluruhan," ujar Hilman dalam keterangan resminya.
Kemenag juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Garuda Indonesia dan Saudi Airlines untuk penerbangan haji. Dengan tambahan Lion Air, kini terdapat tiga maskapai yang melayani penerbangan haji, diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada para jamaah.
Lion Air Siap Layani 11.762 Jamaah Haji
Direktur Utama Lion Air, Rudy Lumingkewas, menyatakan kesiapan perusahaannya untuk mengangkut sebanyak 11.762 jamaah haji. Rinciannya, 6.293 jamaah dari Embarkasi Padang dan 5.469 jamaah dari Embarkasi Banjarmasin. Lion Air akan menggunakan empat armada Airbus 330, baik tipe -300CEO maupun -900NEO, dengan kapasitas 436 kursi per pesawat. Pesawat-pesawat ini relatif baru, dengan usia rata-rata 5 hingga 7 tahun.
Lion Air memastikan kenyamanan jamaah dengan menyediakan kabin yang luas dan kursi ergonomis yang dirancang untuk penerbangan jarak jauh. Selain itu, kru pesawat yang terdiri dari pilot, awak kabin, dan teknisi telah menjalani pelatihan khusus sesuai standar operasional prosedur (SOP) penerbangan haji. "Makanan dan minuman selama penerbangan juga telah dipersiapkan dengan memperhatikan aspek nutrisi dan preferensi jamaah," tambah Rudy Lumingkewas.
Kemenag menekankan pentingnya standar pelayanan yang tinggi bagi jamaah, meskipun pada tahap awal kerja sama ini hanya mencakup embarkasi Padang dan Banjarmasin. Hilman Latief mengimbau Lion Air untuk memberikan perhatian khusus pada layanan dan sarana prasarana di dalam pesawat.
Harapan Peningkatan Kualitas Layanan Haji
Kerja sama dengan Lion Air diharapkan dapat memberikan solusi atas kendala transportasi udara yang kerap dihadapi dalam penyelenggaraan ibadah haji. Penambahan maskapai ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas angkut dan memberikan pilihan yang lebih luas bagi jamaah. Kemenag optimistis kerja sama ini akan berdampak positif pada peningkatan kualitas layanan haji secara keseluruhan.
Dengan adanya tiga maskapai yang terlibat, yaitu Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air, diharapkan persaingan sehat akan tercipta dan mendorong peningkatan kualitas layanan secara berkelanjutan. Hal ini akan berdampak positif bagi kenyamanan dan keamanan para jamaah selama perjalanan ibadah haji.
Kemenag berkomitmen untuk terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk maskapai penerbangan, merupakan bagian dari upaya tersebut untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan ibadah haji.
Keberangkatan jamaah haji tahun 2025 diharapkan akan berjalan lebih lancar dan nyaman berkat kerja sama ini. Lion Air, dengan pengalaman dan armadanya yang modern, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.