Lombok Tengah Dukung Percepatan Swasembada Pangan Nasional
Lombok Tengah, NTB, berkomitmen mendukung program percepatan swasembada pangan nasional melalui gerakan tanam padi serentak, menargetkan peningkatan produksi dan kesejahteraan petani.
Lombok Tengah, NTB, 23 April 2024 - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan komitmen kuatnya dalam upaya percepatan swasembada pangan nasional. Hal ini diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam gerakan tanam padi serentak yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Gerakan ini dilaksanakan serentak di 14 provinsi sentra produksi padi utama, dengan pusat kegiatan nasional di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Di Lombok Tengah sendiri, kegiatan ini dipusatkan di Desa Menemeng, Kecamatan Pringgarata.
Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri, menekankan pentingnya kemandirian dalam menjaga ketahanan pangan. "Kunci ketahanan pangan adalah kemandirian, dan gerakan tanam serentak ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk terus menghasilkan produksi pangan sesuai kebutuhan," tegas Bupati Pathul Bahri saat menghadiri kegiatan tersebut. Beliau juga menyampaikan harapan agar hasil panen tahun ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan berkontribusi pada ketersediaan beras nasional.
Gerakan tanam padi serentak di Lombok Tengah melibatkan penanaman padi varietas Inpari 32 seluas 13,5 hektare dengan sistem tanam jajar legowo dan pola tanam padi-padi-padi (IP3). Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi penggunaan lahan pertanian.
Sinergi Pemerintah dan Petani untuk Ketahanan Pangan
Bupati Pathul Bahri juga menekankan pentingnya sinergi yang kuat antara pemerintah dan petani dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan. Kerja sama ini dinilai krusial untuk memastikan keberhasilan program swasembada pangan. Saat ini, harga Gabah Kering Panen (GKP) di Lombok Tengah berada di kisaran Rp6.500 per kilogram.
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah optimistis bahwa dengan pelaksanaan gerakan tanam serentak ini, daerah tersebut siap menjadi bagian dari gerakan nasional menuju swasembada pangan yang kuat dan berdaya saing. Komitmen ini ditunjukkan dengan dukungan penuh terhadap para petani dan penyediaan infrastruktur pertanian yang memadai.
Dengan harga GKP yang relatif stabil, diharapkan petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih baik dari hasil panen mereka. Hal ini akan mendorong peningkatan motivasi dan produktivitas petani dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
Produksi Padi Lombok Tengah
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, M. Kamrin, memberikan data terkait luas tanam padi di wilayahnya. Pada musim hujan pertama, luas tanam padi mencapai 52 ribu hektare dengan produktivitas 6 ton per hektare. Sementara itu, pada musim kemarau atau musim tanam kedua, luas tanam padi mencapai 35 ribu hektare.
Data ini menunjukkan potensi besar Lombok Tengah dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Dengan pengelolaan pertanian yang baik dan dukungan pemerintah, diharapkan produksi padi di Lombok Tengah dapat terus meningkat dan berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan Indonesia.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah ini patut diapresiasi sebagai bentuk nyata dukungan terhadap program pemerintah pusat. Harapannya, sinergi dan komitmen yang kuat ini akan terus berlanjut dan menghasilkan dampak positif yang signifikan terhadap ketahanan pangan Indonesia.
Melalui program-program seperti ini, diharapkan Indonesia dapat semakin dekat dengan target swasembada pangan dan terwujudnya kemandirian pangan nasional. Keterlibatan aktif dari semua pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah dan petani, sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut.