Makan Siang Gratis untuk Murid Madrasah Jembrana: Masih Menunggu Persetujuan
Program makan bergizi gratis bagi 11.000 lebih murid madrasah di Jembrana, Bali masih terhambat karena menunggu persetujuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari Badan Gizi Nasional.
Jembrana, Bali (ANTARA) - Sebanyak lebih dari 11.000 murid madrasah di Kabupaten Jembrana, Bali, masih menantikan realisasi program makan bergizi gratis. Program ini tertunda karena menunggu persetujuan dari Badan Gizi Nasional terhadap pendaftaran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan menanganinya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra, pada Rabu (14/5) di Negara, Jembrana.
Anom Saputra menjelaskan bahwa hingga saat ini, hanya ada satu Raudhatul Athfal (RA) yang mendapatkan layanan makan bergizi gratis melalui SPPG yang sudah beroperasi. Layanan untuk madrasah lain masih tertunda karena menunggu SPPG baru yang disetujui. Proses persetujuan ini membutuhkan koordinasi yang baik antara Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga dengan Kantor Kementerian Agama Jembrana.
Ia menambahkan bahwa SPPG yang sudah ada saat ini telah memenuhi kapasitas layanannya. Oleh karena itu, madrasah dan sekolah lain yang belum mendapatkan program makan bergizi gratis harus menunggu adanya SPPG baru yang disetujui dan siap beroperasi di Kabupaten Jembrana. Hal ini memastikan pemerataan layanan bagi seluruh siswa yang membutuhkan.
Koordinasi Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan
Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama Jembrana, Hendra Sidratul Azis, menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana untuk merealisasikan program makan bergizi gratis bagi murid madrasah. Azis menekankan pentingnya program ini, terutama bagi murid MI yang pulang sekolah pukul 14.00 WITA.
Adanya program makan siang gratis ini diyakini akan memberikan manfaat besar bagi kesehatan dan konsentrasi belajar para siswa. Mereka akan mendapatkan asupan gizi yang cukup setelah seharian beraktivitas di sekolah. Hal ini sangat penting untuk mendukung proses belajar mengajar yang optimal.
Azis berharap program ini dapat segera direalisasikan untuk menjangkau seluruh murid madrasah di Jembrana. Jumlah murid madrasah yang membutuhkan layanan ini cukup signifikan, yaitu lebih dari 11.000 anak yang tersebar di 38 RA, 22 MI, 16 MTs, dan 11 MA.
Jumlah Murid Madrasah yang Membutuhkan
Lebih lanjut, Azis menjelaskan bahwa dari total jumlah madrasah tersebut, baru satu RA yang mendapatkan manfaat dari program makan bergizi gratis. Ia berharap program ini dapat segera dijalankan secara bertahap untuk menjangkau seluruh murid madrasah di Jembrana.
Meskipun masih ada kendala dalam proses persetujuan SPPG, upaya koordinasi yang intensif antara Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan diharapkan dapat mempercepat realisasi program ini. Keberhasilan program ini akan berdampak positif bagi kesehatan dan pendidikan anak-anak di Jembranah.
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih optimal. Semoga proses persetujuan SPPG dapat segera selesai sehingga program makan siang gratis dapat segera dinikmati oleh seluruh murid madrasah di Jembrana.
Jumlah Madrasah di Jembrana:
- Raudhatul Athfal (RA): 38
- Madrasah Ibtidaiyah (MI): 22
- Madrasah Tsanawiyah (MTs): 16
- Madrasah Aliyah (MA): 11
Total murid madrasah di Jembrana: Lebih dari 11.000 anak