Margono Djojohadikusumo: Usulan Pahlawan Nasional dari Banyumas
Bupati Banyumas mengusulkan almarhum RM Margono Djojohadikusumo, pendiri BNI dan negarawan visioner, sebagai pahlawan nasional, didukung oleh berbagai pihak.
Purwokerto, 18 Maret 2024 (ANTARA) - Usulan penetapan RM Margono Djojohadikusumo sebagai pahlawan nasional digaungkan oleh Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono. Almarhum, putra asli Banyumas, Jawa Tengah, dianggap memiliki kontribusi besar bagi Indonesia. Pengusulan ini didukung oleh berbagai pihak dan telah memasuki tahap seminar akademik sebagai bagian dari proses resmi.
Bupati Sadewo menekankan peran penting Margono Djojohadikusumo sebagai pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia pertama. Menurutnya, kontribusi Margono dalam membangun sistem perbankan nasional dan memberikan masukan strategis bagi pemerintah di awal kemerdekaan sangat signifikan. Proses pengusulan, yang dimulai dengan seminar ini, akan berlanjut ke Gubernur Jawa Tengah dan selanjutnya ke Menteri Sosial, ditargetkan selesai sebelum 12 April 2025.
Dukungan terhadap pengusulan ini datang tidak hanya dari pemerintah daerah, tetapi juga dari berbagai organisasi masyarakat. Pemkab Banyumas bahkan berencana mengabadikan nama Margono Djojohadikusumo pada salah satu jalan di Purwokerto. Hal ini menunjukkan apresiasi tinggi atas jasa-jasa almarhum bagi bangsa dan negara.
Seminar dan Dukungan Berbagai Pihak
Seminar "Jejak Perjuangan RM Margono Djojohadikusumo Bagi Republik Indonesia", diselenggarakan di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, menjadi langkah penting dalam proses pengusulan ini. Seminar ini merupakan kolaborasi antara Paguyuban Seruan Eling Banyumas (Serulingmas), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), dan Sigma Research. Ketiga lembaga ini bekerja sama mengumpulkan data dan kajian akademik untuk memperkuat usulan tersebut.
Wisnu Suhardono dari Serulingmas menjelaskan bahwa seminar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang akan berlanjut di Semarang dan tingkat nasional. Serulingmas, sebagai wadah warga Banyumas perantauan, merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengusulkan Margono Djojohadikusumo sebagai pahlawan nasional, mengingat kontribusi besarnya bagi Indonesia.
Meskipun awalnya direncanakan bersamaan dengan penyampaian sejarah Serulingmas kepada Presiden Prabowo Subianto, jadwal seminar dipercepat karena tenggat waktu pengajuan calon pahlawan nasional dari Kementerian Sosial yang jatuh pada 12 April 2025. Pihak Serulingmas menegaskan bahwa kegiatan ini dilakukan secara independen, tanpa meminta izin keluarga almarhum.
Kontribusi RM Margono Djojohadikusumo
RM Margono Djojohadikusumo, putra seorang asisten wedana di Banyumas, dikenal luas sebagai pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) pada tahun 1946. Sebelum mendirikan BNI, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA), lembaga penting di awal kemerdekaan Indonesia. Perannya sebagai ekonom ulung dan negarawan visioner telah memberikan dampak besar bagi perekonomian dan pembangunan bangsa.
Kontribusi Margono dalam meletakkan dasar sistem perbankan nasional tidak dapat dipungkiri. BNI, di bawah kepemimpinannya, menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Selain itu, perannya sebagai Ketua DPA menunjukkan komitmennya dalam memberikan arahan dan masukan strategis kepada pemerintah. Semua ini menunjukkan bahwa Margono Djojohadikusumo layak mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Meskipun beliau telah meninggal dunia pada 25 Juli 1978 dan dimakamkan di Dawuhan, Banyumas, warisan dan jasa-jasanya tetap dikenang dan dihargai. Pengusulannya sebagai pahlawan nasional merupakan bentuk penghormatan dan pengakuan atas dedikasi dan kontribusinya bagi Indonesia.
Proses pengusulan ini diharapkan dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang adil, mengingat jasa-jasa besar RM Margono Djojohadikusumo bagi bangsa dan negara. Semoga usulan ini dapat diterima dan beliau resmi dinobatkan sebagai pahlawan nasional Indonesia.