Menhub Deteksi Pergerakan Pemudik di Jalan Tol Jelang Lebaran 2025
Menteri Perhubungan (Menhub) RI mendeteksi peningkatan pergerakan pemudik di jalan tol, dipicu kebijakan WFA yang berlaku 24 Maret 2025, dengan puncak arus mudik diprediksi pada 28 Maret 2025.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah mendeteksi peningkatan pergerakan pemudik di jalan tol pada Sabtu, 22 Maret 2025. Hal ini terungkap dari hasil pantauan langsung Menhub di sejumlah titik di jalur tol Jakarta. Peningkatan ini dikaitkan dengan kebijakan work from anywhere (WFA) yang akan mulai berlaku pada 24 Maret 2025.
Peninjauan dilakukan bersama Kakorlantas Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, di beberapa titik strategis. Lokasi pantauan meliputi Command Center Korlantas KM 29 Cikarang, Pos Terpadu Operasi Ketupat Lodaya Polri di Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, dan Pos Terpadu Operasi Ketupat di Rest Area KM 43 Cikupa Tol Jakarta-Merak. Dari pantauan tersebut, Menhub mengamati peningkatan pergerakan masyarakat di kedua ruas tol tersebut.
Menhub menekankan pentingnya keamanan dan keselamatan pemudik. Beliau memberikan arahan kepada petugas di lapangan untuk memprioritaskan tiga hal utama: kerja sama dan sinergi antar petugas, perhatian terhadap detail, dan prioritas utama pada keamanan dan keselamatan pemudik. "Pada setiap kesempatan, saya selalu menyampaikan kepada teman-teman tiga hal penting, yakni kerja sama dan sinergi antar petugas di lapangan, kemudian perhatikan hal detail, karena walaupun angkutan lebaran ini adalah rutinitas tahunan, tapi kita tetap harus berhati-hati dan waspada. Terakhir keamanan dan keselamatan pemudik adalah prioritas kita bersama," kata Menhub.
Peningkatan Pergerakan Pemudik dan Antisipasi Kepadatan
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan adanya peningkatan volume kendaraan di jalan tol. Hal ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan berlakunya kebijakan WFA. Pihak kepolisian telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi, termasuk rekayasa lalu lintas jika terjadi kepadatan. Menhub memberikan apresiasi terhadap kesiapan Korlantas Polri dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2025.
"Sangat bagus dengan command center yang ada di sini. Harapan saya pada pelaksanaan mudik kali ini bisa aman, lancar, para pemudik bisa sampai dengan selamat begitu juga mereka saat kembali ke asal tiba dengan selamat," ucap Menhub. Persiapan matang dan kolaborasi antar instansi diharapkan dapat memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan mudik Lebaran tahun ini.
Kementerian Perhubungan, melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT), telah melakukan survei untuk memprediksi potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran. Survei tersebut menunjukkan potensi pergerakan masyarakat mencapai 146,48 juta jiwa, atau sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia. Angka ini menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk mudik Lebaran tahun ini.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran, yaitu tanggal 28 Maret 2025, dengan potensi pergerakan mencapai 12,1 juta orang. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi pada H+5, tanggal 6 April 2025, dengan potensi pergerakan sebanyak 31,49 juta orang. Angka-angka ini menunjukkan pentingnya antisipasi dan manajemen lalu lintas yang efektif.
Moda Transportasi Pilihan Pemudik
Survei juga mengungkap moda transportasi yang paling banyak dipilih oleh masyarakat untuk mudik Lebaran. Mobil pribadi menjadi pilihan utama dengan jumlah 33,69 juta orang (23 persen), diikuti bus (24,76 juta orang atau 16,9 persen), kereta api antarkota (23,58 juta orang atau 16,1 persen), pesawat (19,77 juta orang atau 13,5 persen), dan sepeda motor (12,74 juta orang atau 8,7 persen).
Data ini memberikan gambaran mengenai distribusi pemudik dan dapat membantu dalam perencanaan manajemen lalu lintas. Pemerintah terus berupaya untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan bagi seluruh pemudik, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara. Koordinasi dan kolaborasi antar instansi terkait menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Dengan mempertimbangkan prediksi puncak arus mudik dan balik, serta moda transportasi yang dipilih, pemerintah diharapkan dapat mengoptimalkan strategi manajemen lalu lintas untuk meminimalisir kepadatan dan memastikan keselamatan pemudik. Keselamatan dan kenyamanan pemudik tetap menjadi prioritas utama.
Pemerintah terus memantau situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025. Semoga seluruh pemudik dapat sampai ke tujuan dengan selamat dan kembali ke rumah dengan lancar.