Modifikasi Hasil Laut: Kunci Kesejahteraan Nelayan Maluku?
Akademisi usul modifikasi produk hasil laut untuk tingkatkan kesejahteraan nelayan Maluku lewat hilirisasi industri perikanan dan pengembangan wisata kuliner berbasis laut.
Ambon, 25 Februari 2024 - Dr. Alfonsina Marthina Tapotubun, akademisi teknologi hasil perikanan Universitas Pattimura (Unpatti) Maluku, mengungkapkan bahwa modifikasi produk hasil kelautan dan perikanan menjadi kunci utama peningkatan kesejahteraan nelayan di Maluku. Ia menekankan pentingnya hilirisasi industri perikanan untuk mencapai tujuan tersebut. Modifikasi produk tradisional menjadi produk yang lebih modern dan diminati pasar menjadi strategi utama yang diusulkan.
Dalam keterangan tertulisnya, Dr. Tapotubun menjelaskan bahwa implementasi hilirisasi hasil laut dapat dilakukan dengan memaksimalkan potensi pengolahan produk di berbagai pulau di Maluku. Langkah ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi hasil laut, tetapi juga berpotensi besar mengembangkan sektor pariwisata kuliner khas Maluku berbasis hasil laut. Hal ini akan memperkenalkan Maluku sebagai pusat produk olahan laut yang beragam dan unik, bukan hanya sebagai penyedia ikan segar.
Lebih lanjut, Dr. Tapotubun menyatakan bahwa dengan kekayaan sumber daya kelautan yang melimpah, Maluku memiliki potensi besar untuk menjadi pusat penyedia produk olahan laut siap saji yang berkualitas tinggi. Potensi ini perlu dioptimalkan untuk meningkatkan pendapatan nelayan dan masyarakat pesisir, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara signifikan. Ia melihat pengolahan produk berbasis industri rakyat sebagai pilihan tepat mengingat kondisi geografis Maluku yang terdiri dari pulau-pulau kecil.
Hilirisasi Perikanan: Strategi Menuju Kesejahteraan Nelayan
Provinsi Maluku memiliki potensi sumber daya ikan yang sangat besar, tersebar di tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) nasional: Laut Banda (1.033.979 ton), Laut Seram (715.293 ton), dan Laut Arafura (2.637.564 ton). Potensi ini menunjukkan betapa pentingnya sektor perikanan bagi pembangunan ekonomi Maluku. Oleh karena itu, perlu adanya rangsangan pertumbuhan industri perikanan, khususnya industri pengolahan hasil perikanan di tingkat rumah tangga (UMKM).
Dr. Tapotubun menyarankan agar pemasaran ikan dari Maluku didominasi oleh produk olahan, bukan hanya ikan segar. Dengan demikian, Maluku akan lebih dikenal sebagai "center of fish product", bukan hanya sebagai penyedia ikan segar. Hal ini akan meningkatkan nilai jual dan daya saing produk perikanan Maluku di pasar nasional maupun internasional.
Konsep ekonomi biru tanpa limbah atau "zero waste" juga diusulkan sebagai strategi untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan. Limbah dari pengolahan produk pertama dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk produk berikutnya, sehingga menghasilkan lebih banyak produk turunan dan meningkatkan efisiensi produksi.
Penerapan konsep ini akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan masyarakat pengolah, nelayan, dan masyarakat pesisir. Hal ini juga akan meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan yang bergizi dan terjangkau.
Optimalisasi Potensi dan Pengembangan Kuliner
Dengan memodifikasi produk hasil laut tradisional menjadi produk yang lebih modern dan menarik, Maluku dapat meningkatkan daya saing produknya di pasar global. Pengembangan wisata kuliner berbasis hasil laut juga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.
Pentingnya inovasi dan kreativitas dalam pengolahan hasil laut tidak dapat diabaikan. Dengan mengolah hasil laut menjadi berbagai macam produk olahan, nilai ekonomisnya akan meningkat secara signifikan. Ini akan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir Maluku.
Selain itu, perlu adanya dukungan dari pemerintah dan pihak terkait untuk mengembangkan industri pengolahan hasil perikanan di Maluku. Dukungan tersebut dapat berupa pelatihan, pendanaan, dan akses pasar yang lebih luas.
Dengan potensi sumber daya kelautan yang melimpah dan strategi yang tepat, Maluku dapat menjadi pusat pengolahan dan pemasaran produk hasil laut berkualitas tinggi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Kesimpulannya, modifikasi produk hasil laut dan hilirisasi industri perikanan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir di Maluku. Dengan optimalisasi potensi sumber daya kelautan dan pengembangan wisata kuliner, Maluku dapat mencapai kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.