Muhammadiyah Kirim Tim Kemanusiaan Bantu Korban Gempa Myanmar
PP Muhammadiyah melalui MDMC dan LazisMu mengirimkan bantuan kemanusiaan pascagempa dahsyat di Myanmar, mendistribusikan bantuan untuk 1.000 keluarga dan 400 individu.
Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Myanmar pada 28 Maret 2025 telah menimbulkan kerusakan besar dan menelan banyak korban jiwa. Bencana ini telah mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia, ribuan lainnya luka-luka, dan ratusan masih dinyatakan hilang. Atas dasar kemanusiaan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan LazisMu bergerak cepat mengirimkan tim misi kemanusiaan untuk membantu para korban di Myanmar.
Tim yang diberangkatkan terdiri dari tiga relawan andal, yaitu Syahri Ramadhan sebagai koordinator, Dwi Kurniawan (relawan data dan media), dan Satriyo Yudo Budi Wicaksono (relawan logistik darurat). Keberangkatan tim ini merupakan wujud nyata kepedulian umat Islam Indonesia terhadap saudara-saudara mereka yang tengah menghadapi musibah. Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, menyatakan, "Kami berupaya hadir di tengah penderitaan saudara-saudara kita di Myanmar. Misi ini adalah wujud kepedulian umat Islam Indonesia dalam merespons bencana global."
Gempa susulan yang terus terjadi tiga minggu pasca gempa utama semakin memperparah situasi dan mempersulit upaya penanggulangan bencana. Keadaan ini membuat para korban semakin rentan dan membutuhkan bantuan segera. Berdasarkan data AHA Centre per 18 April 2025, tercatat 3.700 orang meninggal, 4.800 luka-luka, dan 129 masih hilang. Situasi ini mendorong Muhammadiyah untuk segera mengirimkan bantuan guna meringankan beban para korban.
Bantuan untuk Korban Gempa Myanmar
Tim Muhammadiyah memiliki tujuan spesifik dalam misi kemanusiaan ini, yaitu mendistribusikan bantuan untuk mendukung kehidupan warga terdampak di hunian darurat. Selain itu, tim juga akan melakukan kajian kebutuhan dan mengidentifikasi mitra lokal untuk program rehabilitasi dan rekonstruksi jangka panjang. Sasaran program bantuan terfokus pada wilayah Nay Pyi Taw (NPT), Sagaing, dan Mandalay.
Koordinator Misi Kemanusiaan, Syahri Ramadhan, menjelaskan lebih lanjut, "Melihat item-item bantuan, ini sangat berguna bagi dukungan kebutuhan hidup di permukiman darurat, seperti barang kebutuhan dasar rumah tinggal, hunian darurat berupa tenda, peralatan kebersihan, peralatan air bersih dan sanitasi, alat untuk pembersihan sisa reruntuhan, serta bantuan multi guna dalam bentuk uang." Bantuan ini sangat krusial bagi kelompok rentan yang tinggal di tenda-tenda darurat.
Bantuan yang diberikan akan disalurkan langsung oleh Muhammadiyah dengan bantuan mitra lokal, Phoenix, kepada 1.000 keluarga dan 400 individu. Jenis bantuan yang diberikan meliputi kebutuhan pokok, tenda darurat, peralatan sanitasi, dan uang tunai. MDMC dan LazisMu juga membuka rekening donasi untuk mendukung bantuan jangka menengah dan panjang bagi para korban gempa Myanmar.
Muhammadiyah secara aktif menjalin koordinasi dengan organisasi kemanusiaan lokal dan internasional untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan lancar dan tepat sasaran. Program bantuan ini direncanakan berlangsung dari tanggal 24 April hingga 7 Mei 2025, dengan evaluasi berkala untuk memastikan efektivitas bantuan yang diberikan.
Rincian Bantuan:
- Barang kebutuhan dasar rumah tinggal
- Hunian darurat berupa tenda
- Peralatan kebersihan
- Peralatan air bersih dan sanitasi
- Alat untuk pembersihan sisa reruntuhan
- Bantuan multiguna dalam bentuk uang
Upaya Muhammadiyah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para korban gempa di Myanmar dan membantu mereka dalam proses pemulihan dan rekonstruksi pasca bencana. Komitmen Muhammadiyah dalam memberikan bantuan kemanusiaan ini menunjukkan kepedulian dan solidaritas global dalam menghadapi bencana alam.