Nilai Saham di Kalteng Meningkat Rp314,46 Miliar!
OJK Kalteng laporkan peningkatan signifikan nilai saham sebesar Rp314,46 miliar dan peningkatan jumlah investor hingga Januari 2025.
Palangka Raya, 29 April 2025 - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) baru-baru ini mengumumkan kabar gembira terkait perkembangan pasar modal di daerah tersebut. Nilai saham di Kalteng mengalami peningkatan yang cukup signifikan, mencapai Rp314,46 miliar atau setara dengan 7,50 persen secara tahunan (year on year/yoy). Peningkatan ini menunjukkan tren positif dan menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi Kalteng.
Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz, memaparkan data tersebut dalam konferensi pers di Palangka Raya. Ia menjelaskan bahwa nilai saham di Kalteng meningkat dari Rp4.195,13 miliar pada Januari 2024 menjadi Rp4.509,59 miliar pada Januari 2025. Selain itu, peningkatan juga terlihat pada nilai transaksi saham yang mencapai Rp196,90 miliar atau 63,35 persen (yoy), meningkat dari Rp310,82 miliar menjadi Rp507,72 miliar di periode yang sama.
Pertumbuhan positif ini menunjukkan geliat pasar modal di Kalimantan Tengah yang semakin dinamis dan menarik minat investor. Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi perekonomian daerah dan menandakan kepercayaan investor terhadap sektor pasar modal di Kalteng semakin meningkat. Data ini juga menunjukkan potensi besar yang dapat terus dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Tren Positif Pasar Modal Kalteng
Tidak hanya nilai saham dan transaksi, jumlah investor di Kalteng juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hingga Januari 2025, tercatat ada penambahan sebanyak 8.748 investor atau meningkat 8,87 persen (yoy), dari 98.598 investor menjadi 107.346 investor. Peningkatan jumlah investor ini menunjukkan semakin banyaknya masyarakat Kalteng yang tertarik untuk berinvestasi di pasar modal.
Primandanu menambahkan, peningkatan jumlah investor ini juga didorong oleh peningkatan jumlah nasabah Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), baik perorangan maupun perusahaan. Nilai penjualan produk APERD juga meningkat sebesar Rp5,02 miliar atau 72,41 persen (yoy), dari Rp6,93 miliar menjadi Rp11,94 miliar. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Lebih lanjut, Primandanu menjelaskan bahwa tren positif ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal di Kalteng semakin meningkat. Hal ini juga didorong oleh berbagai upaya OJK Kalteng dalam meningkatkan literasi dan edukasi pasar modal kepada masyarakat. Dengan demikian, diharapkan tren positif ini dapat terus berlanjut dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Kalteng.
Faktor Pendukung Pertumbuhan Pasar Modal Kalteng
Beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan positif pasar modal di Kalimantan Tengah. Salah satu faktor penting adalah peningkatan literasi dan edukasi keuangan yang dilakukan oleh OJK Kalteng. Upaya edukasi ini telah berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pasar modal, sehingga mendorong lebih banyak orang untuk berinvestasi.
Selain itu, iklim investasi yang kondusif di Kalteng juga turut berperan dalam menarik minat investor. Stabilitas politik dan ekonomi yang baik, serta dukungan pemerintah daerah, menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi para investor untuk menanamkan modalnya.
Ke depan, OJK Kalteng akan terus berupaya untuk meningkatkan literasi dan edukasi pasar modal kepada masyarakat. Mereka juga akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif di Kalteng. Dengan demikian, diharapkan pertumbuhan pasar modal di Kalteng dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.
Secara keseluruhan, data yang disampaikan oleh OJK Kalteng menunjukkan tren positif yang sangat menjanjikan bagi perkembangan pasar modal di Kalimantan Tengah. Peningkatan nilai saham, transaksi, jumlah investor, dan penjualan produk APERD menunjukkan geliat pasar modal yang semakin dinamis dan menarik minat investor. Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi perekonomian daerah dan menandakan kepercayaan investor terhadap sektor pasar modal di Kalteng semakin meningkat.