Pakistan Belajar dari Indonesia: Peran Tokoh Agama dalam Program KB
Delegasi Pakistan mengunjungi Indonesia untuk mempelajari strategi sukses program Keluarga Berencana (KB), khususnya peran penting tokoh agama dalam mendorong partisipasi masyarakat.
Jakarta, 27 April 2024 - Sebuah delegasi dari Pakistan baru-baru ini melakukan kunjungan selama lima hari ke Indonesia (21-25 April) untuk mempelajari keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) Indonesia. Kunjungan ini difokuskan pada peran kunci tokoh agama dalam mendorong penerimaan program KB di tengah mayoritas penduduk muslim di kedua negara. Dr. Soofia Yunus, Director General (Population) dari Kementerian Kesehatan Nasional Pakistan, memimpin delegasi ini. Kunjungan tersebut mencakup Jakarta dan Bandung, memberikan pemahaman langsung tentang implementasi program KB di lapangan.
Salah satu poin penting yang menarik perhatian delegasi Pakistan adalah bagaimana Indonesia berhasil melibatkan para pemuka agama dalam program KB. Dr. Soofia Yunus menyatakan kekagumannya terhadap strategi ini, mengatakan, "'Kami merasa lebih puas dan merasa bahwa pemimpin agama (berpengaruh) serta memiliki kepentingan seperti di negara kami juga. Masyarakat di sini ternyata juga bergantung pada keputusan pemimpin agama.'" Hal ini menunjukkan pentingnya kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin agama dalam pengambilan keputusan terkait kesehatan reproduksi.
Selain itu, delegasi juga mengamati bagaimana puskesmas dan posyandu berperan penting dalam menjangkau masyarakat secara langsung. Kunjungan lapangan ini memberikan perspektif baru bagi delegasi Pakistan tentang bagaimana program KB dapat diimplementasikan secara efektif di tingkat akar rumput. Indonesia dan Pakistan, sama-sama negara dengan penduduk mayoritas muslim, melihat potensi besar dalam kolaborasi untuk meningkatkan program KB masing-masing.
Strategi Sukses Program KB Indonesia
Indonesia telah berhasil menurunkan angka Total Fertility Rate (TFR) dari 5,6 pada tahun 1970-an menjadi 2,18 pada tahun 2023. Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Isyana Bagoes Oka, menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras bertahun-tahun. Ia juga menegaskan pentingnya mempertahankan TFR di angka 2,1 untuk menjaga keseimbangan penduduk.
Salah satu kunci keberhasilan program KB Indonesia adalah integrasi layanan KB ke dalam sistem kesehatan nasional dan skema jaminan kesehatan masyarakat. Delegasi Pakistan mengunjungi gudang KB di Bandung untuk mengamati proses kuantifikasi, jaminan kualitas, dan penggunaan sistem digital seperti SIRIKA dan SIGA. Sistem ini meningkatkan efisiensi rantai pasok, akurasi data, dan mengurangi beban operasional staf gudang.
Lebih lanjut, delegasi Pakistan juga mempelajari tentang pembiayaan KB dalam struktur tata kelola terdesentralisasi Indonesia, termasuk kebijakan, peraturan, dan mekanisme yang memungkinkan pembiayaan berkelanjutan di tingkat nasional dan daerah. Program KB pascapersalinan Indonesia juga menjadi fokus perhatian, mengingat pentingnya akses layanan KB bagi ibu setelah melahirkan.
Pendekatan berbasis masyarakat juga menjadi sorotan utama. Delegasi mengunjungi Kampung Keluarga Berkualitas (KB) untuk mengamati bagaimana program KB diimplementasikan dan dipromosikan di tingkat komunitas. Hal ini menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam keberhasilan program KB.
Kolaborasi Indonesia-Pakistan untuk SDGs
Assistant Representative UNFPA Indonesia, Verania Andria, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi antara Indonesia dan Pakistan. Ia berharap kolaborasi ini dapat berlanjut untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang kesehatan, edukasi, dan persamaan gender. Kolaborasi ini diharapkan dapat saling menguntungkan kedua negara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dr. Soofia Yunus juga menekankan potensi kolaborasi di masa depan, khususnya dalam mengadopsi fatwa-fatwa dari pemimpin agama Indonesia untuk meyakinkan masyarakat Pakistan tentang pentingnya pembangunan keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara kedua negara dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan program KB di masing-masing negara.
Kesimpulannya, kunjungan delegasi Pakistan ke Indonesia memberikan pembelajaran berharga tentang strategi sukses program KB, khususnya peran penting tokoh agama dan pendekatan berbasis masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat upaya kedua negara dalam mencapai SDGs dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.