Palestina Berduka: Wafatnya Paus Fransiskus, Teman Sejati Perdamaian
Palestina menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin gereja Katolik yang dianggap sebagai pendukung setia hak-hak Palestina dan perdamaian dunia.
Jakarta, 22 April 2025 - Wafatnya Paus Fransiskus pada usia 88 tahun meninggalkan duka mendalam di seluruh dunia, termasuk di Palestina. Pemimpin Gereja Katolik ini meninggal dunia di kediamannya pada pukul 07.35 waktu Vatikan setelah menderita sakit berkepanjangan. Kabar duka ini disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell melalui Vatican News. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan bahwa Palestina kehilangan seorang teman sejati yang selalu mendukung perjuangan dan hak-hak rakyat Palestina.
Paus Fransiskus, yang dirawat di Rumah Sakit Gemelli pada awal Februari 2025 karena bronkitis dan kemudian didiagnosis pneumonia bilateral, akhirnya kembali ke kediamannya setelah perawatan selama 38 hari. Meskipun kesehatannya memburuk, komitmennya terhadap perdamaian dan keadilan tetap teguh hingga akhir hayatnya. Bahkan, dalam pesan Paskah terakhirnya, ia masih menyoroti konflik di Gaza dan menyerukan gencatan senjata serta pembebasan sandera.
Dukungan Paus Fransiskus terhadap Palestina memang tak perlu diragukan lagi. Ia dikenal sebagai sosok yang vokal menyuarakan keprihatinan terhadap penderitaan warga Palestina, khususnya di Gaza, akibat agresi Israel. Komunikasi hariannya dengan Gereja Keluarga Kudus di Gaza, yang menampung ratusan pengungsi Palestina, menunjukkan betapa dekatnya hubungan beliau dengan rakyat Palestina.
Palestina Kehilangan Pembela Hak Asasi Manusia
Pernyataan Presiden Palestina Mahmoud Abbas melalui laman X Perwakilan Palestina untuk PBB menekankan kehilangan besar yang dirasakan Palestina atas wafatnya Paus Fransiskus. Abbas menyebut Paus sebagai "seorang teman setia bagi rakyat Palestina dan hak-hak mereka." Hal ini mencerminkan pandangan luas di Palestina yang menganggap Paus sebagai pembela teguh nilai-nilai perdamaian, cinta, dan keadilan.
Paus Fransiskus memang dikenal sebagai tokoh yang konsisten menyuarakan dukungannya terhadap Palestina dan solusi dua negara. Ia secara terbuka mengkritik tindakan-tindakan yang dianggap melanggar hak asasi manusia dan menghalangi perdamaian di wilayah tersebut. Kehilangan sosok seperti beliau tentu menjadi pukulan bagi perjuangan Palestina menuju perdamaian dan kemerdekaan.
Sikap tegas Paus Fransiskus dalam menyuarakan keprihatinan terhadap situasi di Gaza dan Yerusalem menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap keadilan dan perdamaian. Ia selalu menyerukan dialog dan kerjasama untuk menyelesaikan konflik yang berkepanjangan di wilayah tersebut. Wafatnya beliau merupakan kehilangan besar bagi upaya perdamaian di Timur Tengah.
Pesan Perdamaian Terakhir Paus Fransiskus
Dalam pesan Urbi et Orbi terakhirnya pada Minggu Paskah, Paus Fransiskus kembali menyoroti situasi genting di Gaza. Ia menyebut Tanah Suci masih "dinodai oleh konflik" dan menjadi lokasi "terjadinya kekerasan tak berujung." Keprihatinan mendalamnya terhadap warga Palestina di Gaza dan masyarakat Kristen di wilayah tersebut sangat terasa dalam pesan tersebut.
Paus Fransiskus juga menyampaikan seruannya yang terakhir untuk "gencatan senjata segera terwujud di Jalur Gaza, semua sandera dibebaskan, dan bantuan kemanusiaan bisa masuk." Seruan ini menunjukkan komitmennya yang tak pernah padam untuk membantu mereka yang menderita akibat konflik. Pesan ini menjadi warisan berharga yang perlu terus diperjuangkan oleh semua pihak.
Paus Fransiskus, selain dikenal sebagai pemimpin spiritual, juga merupakan seorang tokoh perdamaian yang gigih. Ia selalu berupaya untuk membangun jembatan dialog dan kerjasama antar umat beragama dan bangsa. Wafatnya beliau menjadi kehilangan besar bagi dunia, khususnya bagi mereka yang memperjuangkan perdamaian dan keadilan.
Meskipun beliau telah tiada, warisan dan pesan perdamaian Paus Fransiskus akan terus menginspirasi banyak orang untuk terus memperjuangkan keadilan dan perdamaian di dunia. Semoga perjuangan beliau untuk perdamaian di Palestina dan seluruh dunia akan terus berlanjut.