Pasaman Barat Gelar Layanan Cek Kesehatan Gratis Sesuai Usia
Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menyelenggarakan cek kesehatan gratis di 20 puskesmasnya, yang melayani berbagai usia, dari bayi hingga lansia, dengan pemeriksaan disesuaikan kebutuhan masing-masing kelompok usia.
Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menggelar program cek kesehatan gratis di 20 puskesmas. Layanan ini unik karena dirancang sesuai siklus hidup, mulai dari bayi hingga lansia. Program yang dimulai Senin (17/2) ini bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dasar.
Layanan Kesehatan Berbasis Usia
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Pasaman Barat, Julita Fitrinasari, menjelaskan bahwa layanan cek kesehatan gratis ini dibagi berdasarkan kelompok usia. Bayi baru lahir (2 hari), balita, dewasa (18-59 tahun), dan lansia (60 tahun ke atas) mendapatkan pemeriksaan yang disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan masing-masing kelompok.
Untuk balita, pemeriksaan meliputi pertumbuhan dan perkembangan, tuberkulosis, telinga, mata, gigi, talasemia, dan gula darah. Dewasa (18-59 tahun) akan menjalani pemeriksaan jantung, paru, kanker serviks (perempuan), kanker paru dan usus (laki-laki), fungsi indra mata dan telinga, kesehatan jiwa, dan hepatitis B (bagi yang berisiko). Sementara itu, lansia akan diperiksa kondisi geriatri, jantung, paru, kanker, mata, telinga, hepatitis B, dan kesehatan jiwa.
Respon Masyarakat dan Fasilitas Kesehatan
Meskipun program ini baru berjalan, antusiasme masyarakat masih terbilang rendah. Pada hari pertama, Puskesmas Sasak Ranah Pasisia mencatat 17 pengunjung, sedangkan Puskesmas Simpang Empat hanya tujuh orang. Namun, hingga Selasa siang pukul 12.00 WIB, Puskesmas Air Bangis telah melayani 20 orang. Dinkes Pasaman Barat terus berupaya mensosialisasikan program ini agar lebih banyak masyarakat yang memanfaatkannya.
Jumlah tenaga kesehatan yang terlibat dalam program ini cukup signifikan. Terdapat 84 dokter, 28 dokter gigi, 393 perawat, 886 bidan, 89 tenaga promosi kesehatan, 34 tenaga kesehatan lingkungan, 51 tenaga gizi, 67 tenaga farmasi, dan 37 tenaga laboratorium yang siap melayani masyarakat di 20 puskesmas.
Puskesmas Sasak Ranah Pasisia memiliki empat dokter, dua dokter gigi, 16 perawat, 49 bidan, empat tenaga promosi kesehatan, satu tenaga kesehatan lingkungan, satu tenaga gizi, dua tenaga farmasi, dan satu tenaga laboratorium. Sementara Puskesmas Simpang Empat memiliki empat dokter, tiga dokter gigi, 17 perawat, 46 bidan, enam tenaga promosi kesehatan, dua tenaga kesehatan lingkungan, dua tenaga gizi, dua tenaga farmasi, dan satu tenaga laboratorium.
Pemanfaatan Aplikasi dan Persiapan
Untuk mempermudah pelayanan, masyarakat diimbau mengunduh aplikasi SATUSEHAT mobile, mengaktifkan kepesertaan JKN, dan mempersiapkan diri sebelum mengunjungi puskesmas. Langkah ini diharapkan dapat memperlancar proses pemeriksaan dan memberikan layanan yang lebih efisien. Program ini juga mencakup pemeriksaan untuk ibu hamil, anak-anak, dan prasekolah, serta penyakit umum lainnya.
Kesimpulan
Program cek kesehatan gratis di Pasaman Barat merupakan langkah positif dalam meningkatkan akses layanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Meskipun tingkat kunjungan masih rendah, upaya sosialisasi dan optimalisasi penggunaan aplikasi diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dan memberikan dampak yang lebih signifikan bagi kesehatan masyarakat Pasaman Barat. Ke depannya, evaluasi dan peningkatan program ini perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutannya.