Pasar Jaya Siapkan Lokasi Baru untuk PKL Pasca Penertiban di Pasar Induk Kramat Jati
Pasar Jaya menyiapkan tiga lokasi relokasi bagi pedagang kaki lima (PKL) yang ditertibkan di Pasar Induk Kramat Jati untuk mendukung penataan pasar dan kenyamanan pembeli.
Jakarta, 18 Mei 2024 - Perumda (PD) Pasar Jaya telah mengambil langkah tegas untuk menata Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di lokasi terlarang dan mendapat perlindungan dari organisasi kemasyarakatan (ormas) telah dilakukan. Sebagai tindak lanjut, Pasar Jaya menyiapkan solusi relokasi bagi para PKL tersebut.
Direktur Utama PD Pasar Jaya, Agus Himawan, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tiga lokasi alternatif untuk menampung para PKL yang ditertibkan. Hal ini bertujuan untuk memberikan tempat berjualan yang layak bagi para PKL tanpa mengganggu aktivitas jual beli di pasar induk. Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya menciptakan lingkungan pasar yang lebih tertib dan nyaman.
Keputusan ini diambil untuk mendukung program penataan Pasar Induk Kramat Jati dalam rangka mewujudkan visi Jakarta sebagai kota global. Dengan relokasi ini, diharapkan aktivitas jual beli di pasar dapat berjalan lebih lancar dan efisien, serta meningkatkan kenyamanan baik bagi pedagang maupun pembeli.
Relokasi PKL dan Koordinasi Antar Instansi
PD Pasar Jaya tidak hanya menyediakan lokasi relokasi, tetapi juga akan melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait. Kerjasama dengan lurah, camat, Koramil, dan Kepolisian setempat akan difokuskan untuk mencegah potensi konflik dan memastikan proses relokasi berjalan lancar. Koordinasi ini penting untuk mengantisipasi potensi intervensi dari ormas yang sebelumnya melindungi PKL di lokasi terlarang.
Agus Himawan menekankan komitmen Pasar Jaya dalam menciptakan Pasar Induk Kramat Jati yang lebih tertib dan modern. "Kami lakukan penataan untuk mendukung lima abad Jakarta menuju kota global," ujarnya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing pasar dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Jakarta.
Pihak Pasar Jaya optimistis program penataan ini akan mendapat dukungan penuh dari para pedagang. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari salah seorang pedagang, Margono, yang juga ketua Koperasi Pasar Induk Kramat Jati.
Dukungan Pedagang terhadap Penataan Pasar
Margono mengungkapkan bahwa mayoritas pedagang di Pasar Induk Kramat Jati mendukung penuh program penataan yang dilakukan oleh PD Pasar Jaya. Mereka menyadari bahwa keberadaan PKL yang tidak tertib sebelumnya telah menghambat kelancaran aktivitas jual beli di pasar.
"Karena dengan tidak adanya PKL pastinya menjadikan pasar semakin tertata dengan baik dan rapi. Setelah itu pembeli pasti akan banyak yang datang dan kami yang ada dapat berjualan dengan nyaman dan aman," kata Margono. Ia juga merasakan dampak positif dari penataan tersebut, terutama dalam hal efisiensi bongkar muat barang.
Sebelum penataan, proses bongkar muat barang dari truk seringkali terhambat oleh keberadaan PKL. Kini, proses tersebut jauh lebih efisien. "Meski baru setengahnya sudah terlihat ada perubahan karena proses bongkar muat barang yang dulunya perlu waktu satu jam lebih kini hanya 30 menit," jelas Margono.
Kondisi pasar yang kini lebih rapi dan tidak sesumpek sebelumnya juga menjadi bukti nyata keberhasilan program penataan ini. Margono menambahkan bahwa kunjungan Dirut Pasar Jaya dan Wali Kota Jakarta Timur Munjirin sebelumnya juga memberikan dukungan kuat terhadap program ini.
"Sesuai dengan cita-cita kita semua yang harapannya belanja sambil berwisata. Jadi kalau itu bisa berjalan bagus semuanya pasti senang khususnya pedagang. Intinya pedagang mendukung program penataan dan pastinya semua akan senang," pungkas Margono. Program penataan Pasar Induk Kramat Jati diharapkan dapat menjadi contoh bagi pasar-pasar tradisional lainnya di Jakarta.