Pelni Manokwari Siapkan 6 Armada untuk Mudik Lebaran 2025
PT Pelni Manokwari menurunkan 6 kapal untuk melayani arus mudik Lebaran 2025, sedikit lebih sedikit dari tahun sebelumnya, dengan KM Ciremai dan KM Labobar melayani rute tambahan.
PT Pelni Manokwari, Papua Barat, telah mengumumkan kesiapannya menghadapi arus mudik Lebaran 2025 dengan mengerahkan enam armada kapal. Pengumuman ini disampaikan oleh Kepala Bagian Operasional Pelni Manokwari, Abdul Rais Akbar, di Manokwari pada Jumat lalu. Jumlah ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai tujuh armada. Meskipun terjadi penurunan jumlah armada, Pelni Manokwari memastikan pelayanan tetap optimal untuk pemudik Lebaran tahun depan.
Menurut Abdul Rais Akbar, empat kapal, yaitu KM Sinabung, KM Dobonsolo, KM Doloronda, dan KM Gunung Dempo, akan tetap melayani rute reguler di Manokwari. Namun, untuk memenuhi kebutuhan transportasi selama periode mudik Lebaran 2025, Pelni Manokwari akan menambah dua armada lagi, yaitu KM Ciremai dan KM Labobar. Kedua kapal ini sebelumnya melayani rute reguler di Manokwari, tetapi pada tahun ini diprioritaskan untuk mendukung arus mudik Lebaran.
Penambahan armada ini bertujuan untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025 di wilayah Papua Barat. Pelni Manokwari berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik yang ingin merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Dengan tambahan dua kapal, diharapkan kapasitas angkut penumpang dapat mencukupi kebutuhan selama periode puncak arus mudik.
Rute dan Kapasitas Armada Pelni Mudik Lebaran 2025
KM Ciremai akan melayani rute dari Manokwari menuju Sorong, Ambon, Namlea, Baubau, Makassar, dan Jakarta. Kapal ini juga akan melayani rute tambahan ke Namlea. Sementara itu, KM Labobar, dengan kapasitas penumpang yang besar hingga 4.000 orang, akan difokuskan untuk melayani penumpang di pulau-pulau di Maluku. Dari Manokwari, KM Labobar akan melayani rute ke Sorong, Fakfak, Kaimana, Dobo, Tual, Banda, Makassar, Surabaya, hingga Jakarta. Namun, untuk rute ke arah timur, KM Labobar hanya akan sampai Nabire sebelum kembali ke Manokwari karena padatnya jadwal pelayaran.
Abdul Rais Akbar menjelaskan bahwa KM Labobar akan melayani rute yang cukup luas di wilayah tengah. Hal ini menunjukkan komitmen Pelni Manokwari untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil dan memastikan aksesibilitas transportasi bagi masyarakat di sana. Dengan kapasitas besarnya, KM Labobar diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah Maluku selama periode mudik Lebaran.
Puncak arus mudik Lebaran 2025 diprediksi akan terjadi pada tanggal 14, 15, 18, 19, dan 21 Maret 2025. Kapal terakhir yang akan berangkat ke arah barat (Pulau Jawa) dijadwalkan pada tanggal 21 Maret 2025. Hal ini didasarkan pada tren pemudik yang umumnya lebih banyak menuju pelabuhan-pelabuhan di Makassar dan Pulau Jawa. Sementara itu, untuk arus penumpang ke arah timur (Papua), pergerakan penumpang diprediksi tetap normal seperti rute reguler.
Perbedaan Arus Mudik Lebaran dan Natal
Abdul Rais Akbar juga menjelaskan perbedaan pola arus mudik Lebaran dengan Natal dan Tahun Baru. Pada periode Natal dan Tahun Baru, jumlah penumpang intra-Papua lebih tinggi, sementara pada Lebaran, sebagian besar penumpang akan menuju ke Pulau Jawa. Jadwal keberangkatan kapal terakhir pada 21 Maret 2025 mempertimbangkan hal ini, agar para pemudik masih dapat merayakan Lebaran di kampung halaman.
Dengan adanya penambahan armada dan perencanaan yang matang, Pelni Manokwari optimis dapat melayani arus mudik Lebaran 2025 dengan lancar. Pelni Manokwari berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan memastikan kenyamanan bagi seluruh penumpang selama perjalanan mudik.
Pelni Manokwari telah mempersiapkan diri dengan matang untuk menghadapi lonjakan penumpang selama musim mudik Lebaran 2025. Dengan strategi penambahan armada dan penyesuaian rute, diharapkan arus mudik dapat berjalan lancar dan nyaman bagi para pemudik.