PEMA: Ekonomi Hijau Jadi Strategi Jitu Gaet Investasi Global
PT Pembangunan Aceh (PEMA) fokus pada ekonomi hijau untuk menarik investasi global, mengembangkan energi terbarukan, dan menerapkan prinsip keberlanjutan.
PT Pembangunan Aceh (PEMA), sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Aceh, telah menetapkan strategi baru untuk menarik investasi global. Fokus utama strategi ini adalah pengembangan ekonomi hijau, sebuah langkah yang selaras dengan tren investasi global yang semakin memperhatikan keberlanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini diumumkan langsung oleh Direktur Utama PT PEMA, Mawardi Nur, di Banda Aceh pada Selasa, 18 Maret.
Mawardi Nur menjelaskan bahwa PEMA menyadari pentingnya adopsi prinsip-prinsip keberlanjutan dalam perekonomian masa depan. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif konkret yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Aceh. Langkah ini diharapkan dapat menarik minat investor yang memiliki visi serupa.
Inisiatif ini merupakan respon terhadap tantangan global dan peluang investasi yang semakin ketat. Dengan mengutamakan ekonomi hijau, PEMA berupaya untuk menciptakan daya saing yang lebih unggul dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat Aceh. Hal ini menunjukkan komitmen PEMA dalam pembangunan berkelanjutan di Aceh.
Inisiatif Ekonomi Hijau PEMA
Beberapa proyek strategis telah direncanakan oleh PEMA sebagai bagian dari komitmennya terhadap ekonomi hijau. Salah satu proyek utama adalah pengembangan energi terbarukan melalui proyek geothermal Seulawah di Lamteuba, Aceh Besar. Proyek ini ditargetkan memiliki kapasitas hingga 160 MW dan diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Aceh pada energi fosil.
Selain proyek geothermal, PEMA juga berencana untuk menerapkan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) di Lapangan Arun. Dengan kapasitas penyimpanan karbon mencapai 900 juta metrik ton, proyek ini memiliki potensi besar dalam mengurangi emisi karbon. Lapangan Arun, yang merupakan lapangan gas depleted, akan dimanfaatkan sebagai reservoir penyimpanan karbon.
Tidak hanya itu, PEMA juga akan mengembangkan program carbon credit dari 11 hutan desa dan 14 hutan adat di beberapa kabupaten di Aceh. Luas total area yang akan diikutsertakan dalam program ini mencapai 101.563 hektare. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar sekaligus melestarikan lingkungan.
Kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat, dan mitra bisnis, akan menjadi kunci keberhasilan inisiatif ini. PEMA berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan ekonomi hijau dan memastikan keberlanjutan proyek-proyek yang dijalankan.
Peningkatan Investasi di Sektor Ramah Lingkungan
PEMA memproyeksikan peningkatan investasi yang signifikan di sektor-sektor ramah lingkungan. Fokus pada ekonomi hijau ini diharapkan dapat menarik investor yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian Aceh. Hal ini sejalan dengan tren global yang semakin mengutamakan investasi berkelanjutan.
Direktur Pengembangan Bisnis PT PEMA, Faisal Ilyas, menambahkan bahwa PEMA juga berkomitmen untuk menerapkan good corporate governance (GCG) guna memastikan transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan bisnis. Sebagai bukti komitmen tersebut, PEMA telah mengimplementasikan ISO 9001:2015 sistem manajemen mutu.
Implementasi ISO 9001:2015 menunjukkan komitmen PEMA terhadap keunggulan operasional dan peningkatan kualitas layanan. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan investor dan memastikan keberhasilan inisiatif ekonomi hijau yang sedang dijalankan. Dengan strategi yang terintegrasi dan komitmen yang kuat, PEMA optimis dapat menjadi pelopor ekonomi hijau di Aceh dan menarik investasi global yang berkelanjutan.
Dengan fokus pada ekonomi hijau, PEMA berupaya menciptakan model pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan dan perekonomian Aceh. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi BUMD lain di Indonesia untuk turut serta dalam pengembangan ekonomi hijau.