Pembangunan Pontianak Timur: Fokus Peningkatan Kualitas Hidup Warga
Pj. Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menekankan pembangunan di Pontianak Timur diprioritaskan untuk meningkatkan kualitas hidup warga, termasuk perbaikan akhlak dan optimalisasi potensi daerah, meskipun dengan keterbatasan anggaran.
Pontianak, 17 Februari 2024 - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Suryanto, menegaskan bahwa pembangunan di wilayah Pontianak Timur difokuskan pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Hal ini disampaikannya saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Pontianak Timur, Senin lalu. Pembangunan Pontianak Timur menjadi sorotan, dengan fokus utama pada peningkatan kesejahteraan warga.
Kualitas Hidup: Prioritas Utama Pembangunan
Edi Suryanto menekankan pentingnya pengawasan bersama terhadap realisasi program yang telah direncanakan dalam Musrenbang. Ia berharap agar manfaat pembangunan benar-benar dirasakan masyarakat dan sesuai dengan perencanaan. Keterbatasan keuangan daerah menjadi tantangan dalam menentukan skala prioritas pembangunan, sehingga efisiensi anggaran menjadi kunci.
Lebih lanjut, Pj. Wali Kota menjelaskan bahwa perbaikan kualitas hidup tidak hanya sebatas pembangunan infrastruktur, tetapi juga mencakup transformasi akhlak masyarakat. Ia mengajak warga untuk mempererat hubungan antartetangga, menjalankan praktik perdagangan yang adil, dan menjauhi barang-barang ilegal. Peran tokoh masyarakat sangat penting dalam mendorong perubahan ini.
Mengatasi Persoalan Kewilayahan
Musrenbang juga membahas beberapa persoalan kewilayahan, salah satunya penggunaan Jalan Pemda sebagai lokasi berjualan. Edi Suryanto mengusulkan agar Jalan Pemda dapat digunakan untuk berjualan pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu), dengan syarat pedagang harus merupakan warga Kota Pontianak. Penerapan teknisnya akan diatur oleh perangkat daerah terkait.
Camat Pontianak Timur, M. Akif, menambahkan bahwa dari 684 usulan dari tujuh kelurahan, sebanyak 84 usulan diprioritaskan untuk tahun 2026. Usulan tersebut mencakup bidang ekonomi, pembangunan manusia dan sosial budaya, serta infrastruktur. Penekanan diberikan pada upaya penurunan angka stunting dengan memanfaatkan Dana Alokasi Umum (DAU) dan bantuan makanan tambahan di posyandu.
Tantangan dan Solusi
Salah satu kendala yang dihadapi adalah rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Hanya 24,6 persen masyarakat Pontianak Timur yang membayar PBB sepanjang tahun 2024. Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk membayar PBB melalui berbagai saluran, seperti Bank Kalbar, ATM, dan QRIS, serta layanan jemput bola di kelurahan.
Pj. Wali Kota Edi Suryanto juga menekankan pentingnya kolaborasi dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam pembangunan Pontianak Timur. Dengan sinergi yang baik, diharapkan pembangunan akan berjalan efektif dan berdampak positif bagi peningkatan kualitas hidup warga. Keberhasilan pembangunan Pontianak Timur tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada kesadaran dan partisipasi aktif seluruh warganya.
Kesimpulan
Pembangunan di Pontianak Timur diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh, meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, dan infrastruktur. Meskipun menghadapi kendala keterbatasan anggaran dan rendahnya partisipasi dalam pembayaran PBB, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan warga melalui berbagai program dan kerjasama dengan masyarakat.