Pemkab Jayapura Genjot Tanam Pangan Lokal, Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Pemkab Jayapura prioritaskan peningkatan produksi pangan lokal untuk mendukung keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua, gencar meningkatkan produksi komoditas pangan lokal. Langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap kelancaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan di sejumlah sekolah sejak awal tahun 2025. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberi makan anak-anak, tetapi juga untuk membangun kedaulatan pangan di tingkat kampung dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Bupati Jayapura, Yunus Wonda, menjelaskan bahwa peningkatan produksi pangan lokal seperti sayur-mayur, umbi-umbian, dan bahan pangan hewani menjadi prioritas utama. Pemkab Jayapura berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan program MBG dengan memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup dan berkualitas. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan generasi yang sehat dan kuat.
"Program MBG ini bukan hanya soal memberi makan anak-anak, tetapi juga tentang pembangunan kedaulatan pangan dari kampung," ujar Bupati Wonda di Sentani, Rabu (14/5). "Karena itu kita mendorong setiap distrik dan kampung menanam komoditas yang dapat langsung diserap oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)."
Dukungan Konkret Pemkab Jayapura
Pemkab Jayapura telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mendukung peningkatan produksi pangan lokal. Langkah-langkah tersebut meliputi penyediaan bibit unggul, pelatihan pertanian, dan pendampingan intensif bagi para petani di kampung-kampung. Penyuluh lapangan berperan aktif dalam memberikan bimbingan teknis kepada petani, memastikan penerapan teknik pertanian yang tepat dan efektif.
Pelatihan yang diberikan mencakup berbagai aspek, mulai dari pemilihan bibit, teknik penanaman, perawatan tanaman, hingga panen dan pasca panen. Pendampingan berkelanjutan juga diberikan untuk memastikan keberhasilan program dan peningkatan produktivitas pertanian. Dengan demikian, diharapkan para petani dapat meningkatkan hasil panen dan pendapatan mereka.
"Kalau kita tanam di sini, olah di sini, dan makan di sini, uang tetap berputar di masyarakat," jelas Bupati Wonda. "Ini strategi agar program MBG tidak hanya jadi beban anggaran, tetapi jadi penggerak ekonomi lokal." Sistem ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi di Kabupaten Jayapura.
Edukasi dan Pemanfaatan Lahan Tidur
Selain meningkatkan produksi pangan, program ini juga bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya mengonsumsi pangan lokal dan gizi seimbang. Dengan memahami pentingnya pangan lokal, diharapkan siswa dapat lebih menghargai hasil pertanian daerahnya dan menerapkan pola makan sehat sejak dini.
Program MBG juga dimanfaatkan untuk menghidupkan kembali lahan-lahan tidur yang tersebar di Kabupaten Jayapura. Lahan-lahan yang sebelumnya tidak termanfaatkan kini dapat dimaksimalkan untuk kegiatan pertanian, menghasilkan produk pangan yang dibutuhkan untuk program MBG dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pemkab Jayapura berharap dengan mengoptimalkan lahan tidur ini, dapat meningkatkan ketahanan pangan daerah dan mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah. Hal ini merupakan langkah strategis dalam membangun kemandirian pangan di Kabupaten Jayapura.
Kerja Sama Lintas Sektor dan Keberlanjutan Program
Keberhasilan program MBG di Kabupaten Jayapura tidak lepas dari kerja sama lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat. Kerja sama antara pemerintah daerah, petani, dan pihak terkait lainnya sangat penting dalam memastikan keberlanjutan program ini.
Dengan pendekatan kolaboratif ini, diharapkan program MBG dapat menjadi contoh pelaksanaan program makan gratis berbasis potensi lokal yang berkelanjutan di Papua. Model ini dapat diadopsi oleh daerah lain di Papua dan Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Wonda menambahkan bahwa program MBG merupakan investasi jangka panjang untuk membangun masa depan bangsa. "Yang kita bangun masa depan, anak-anak kita harus tumbuh sehat dan kuat, dan petani kita juga harus tumbuh sejahtera, semuanya saling terhubung," katanya. Program ini diharapkan dapat menciptakan generasi yang sehat dan kuat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani.