Pemkab Kuningan Prioritaskan Empat Program Pertanian Unggulan di 2025
Pemerintah Kabupaten Kuningan luncurkan empat program prioritas sektor pertanian untuk tingkatkan produktivitas, sejahterakan petani, dan jaga stabilitas harga pangan.
Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, meluncurkan empat program prioritas di sektor pertanian pada tahun 2025. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas komoditas unggulan, menyejahterakan petani, dan menjaga stabilitas harga pangan di daerah. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, dalam konfirmasinya di Kuningan, Jawa Barat, Rabu (19/3).
Keempat program tersebut meliputi penyediaan benih unggul, pemanfaatan lahan pekarangan, distribusi pupuk bersubsidi, dan gerakan pangan murah (GPM). Wahyu menekankan bahwa program-program ini merupakan upaya nyata pemerintah daerah untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan para petani di Kuningan.
"Empat program ini menjadi upaya nyata kami, dalam memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani," kata Wahyu.
Penyediaan Benih Unggul dan Pemanfaatan Pekarangan
Program pertama fokus pada penyediaan 25 ton benih unggul untuk 57 kelompok tani yang mengelola 1.000 hektare lahan sawah. Tujuannya adalah meningkatkan hasil panen, menekan biaya produksi, dan memperkuat ketahanan pangan. Sementara itu, program kedua mendorong pemanfaatan lahan pekarangan rumah, lahan sekolah, dan area perkantoran untuk bercocok tanam.
Program ini telah melibatkan 376 desa/kelurahan, 32 kecamatan, dan 42 organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Kuningan. Pemerintah daerah mendukung program ini dengan menyediakan polybag, pot tray, benih sayuran, dan pupuk organik. Wahyu berharap program ini dapat menanamkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan dimulai dari rumah tangga.
"Kami ingin menanamkan kesadaran ketahanan pangan, yang bisa dimulai dari rumah. Dengan menanam sayuran di pekarangan, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sendiri sekaligus berkontribusi dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan," ujarnya.
Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Gerakan Pangan Murah
Program ketiga memprioritaskan kelancaran distribusi pupuk bersubsidi kepada 376 gabungan kelompok tani (gapoktan) di seluruh desa dan kelurahan. Langkah ini diambil untuk mengatasi keterbatasan pupuk dan memastikan penyaluran yang tepat sasaran. Program keempat, yaitu GPM, digelar di 25 desa yang tergolong rawan pangan.
Sejak dimulai pada 3 Maret 2025, program ini telah memberikan akses bahan pangan dengan harga lebih terjangkau bagi ribuan warga Kuningan. Pemerintah daerah juga telah bekerja sama dengan Perum Bulog melalui program Serap Gabah Petani (Sergap) untuk menjaga stabilitas harga hasil panen.
Kerja sama ini bertujuan untuk menjamin petani mendapatkan harga yang stabil dan terhindar dari fluktuasi harga saat panen raya. "Harga gabah kering panen (GKP) telah ditetapkan pada kisaran Rp6.500 per kilogram, sehingga petani dapat menjual hasil panennya dengan harga stabil tanpa terkendala kualitas tertentu," jelas Wahyu.
Dengan adanya program-program ini, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Kuningan dapat semakin maju dan berkelanjutan, serta mampu meningkatkan kesejahteraan para petani dan ketahanan pangan daerah.