Pemkab Tapin Sulap Lahan Bekas Tambang Jadi Pusat Budidaya Perikanan dan Tanaman Serai
Pemerintah Kabupaten Tapin berinovasi memanfaatkan lahan bekas tambang PT Sumber Kurnia Buana untuk budidaya perikanan dan tanaman serai wangi, meningkatkan kesejahteraan warga dan menciptakan pembangunan berkelanjutan.
Tapin, Kalimantan Selatan, 17 Februari 2024 - Pemerintah Kabupaten Tapin menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan lahan bekas tambang PT Sumber Kurnia Buana (PT SKB) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Inisiatif ini menjawab tantangan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga Tapin.
Inovasi di Lahan Bekas Tambang
Langkah inovatif ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat untuk mengoptimalkan lahan pasca tambang. Pelaksana Harian (Plh) Bupati Tapin, Sufiansyah, menjelaskan bahwa lahan bekas galian tambang PT SKB, yang kini membentuk sumur besar, memiliki potensi signifikan. Setelah PT SKB memastikan keamanan air di area tersebut, lahan ini dinilai sangat cocok untuk pengembangan budidaya perikanan darat. Hal ini diyakini mampu meningkatkan pasokan ikan di Kabupaten Tapin dan menstabilkan harga di pasaran.
Lebih lanjut, Sufiansyah menambahkan bahwa area lahan yang tidak tergenang air juga akan dimanfaatkan. Rencananya, lahan tersebut akan dikembangkan untuk budidaya tanaman serai wangi. Serai wangi dipilih karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan pasar yang luas, baik di dalam maupun luar negeri. Potensi ekspor serai wangi ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Tapin.
Kolaborasi untuk Kemajuan
Pemkab Tapin tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat. Sufiansyah menekankan pentingnya keterlibatan langsung masyarakat dalam program ini. Kelompok tani dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) akan dilibatkan secara aktif dalam pengelolaan lahan bekas tambang tersebut. Dengan demikian, proyek ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan akan tercipta rasa memiliki dan tanggung jawab bersama dalam keberhasilan program ini. Pemkab Tapin juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat agar mampu mengelola budidaya perikanan dan tanaman serai wangi secara efektif dan efisien. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan program dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Model Pembangunan Berkelanjutan
Sufiansyah berharap sinergi antara pemerintah daerah, PT SKB, dan masyarakat akan menciptakan model pembangunan berkelanjutan yang berbasis kemandirian ekonomi desa. Inisiatif ini tidak hanya sekadar memanfaatkan lahan bekas tambang, tetapi juga membangun fondasi ekonomi yang kuat dan berkelanjutan bagi masyarakat Tapin. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola lahan bekas tambang dan menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Program ini juga diharapkan dapat mengurangi dampak negatif lingkungan dari aktivitas pertambangan sebelumnya. Dengan mengubah lahan bekas tambang menjadi area produktif, program ini turut berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pemkab Tapin berkomitmen untuk memantau dan mengevaluasi program ini secara berkala untuk memastikan keberhasilan dan dampak positifnya bagi masyarakat.
Harapan untuk Masa Depan
Suksesnya program ini akan berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat Tapin. Peningkatan pendapatan dan lapangan kerja baru akan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga. Selain itu, program ini juga akan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi daerah dan keberlanjutan lingkungan. Pemkab Tapin berharap program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola lahan bekas tambang dan menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Dengan adanya inisiatif ini, Kabupaten Tapin tidak hanya berhasil mengatasi masalah lahan bekas tambang, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru yang berkelanjutan. Program ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam membangun daerahnya dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal yang sama dan menciptakan pembangunan yang lebih berkelanjutan.