Pemkot Bengkulu Imbau Warga Olah Sampah Mandiri, TPA Air Sebakul Kelebihan Kapasitas
Pemkot Bengkulu mengimbau warga untuk mengolah sampah mandiri guna mengatasi TPA Air Sebakul yang kelebihan kapasitas dan memberikan sanksi bagi ASN yang membuang sampah sembarangan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu tengah gencar mengkampanyekan pengelolaan sampah mandiri di tengah permasalahan TPA Air Sebakul yang telah kelebihan kapasitas. Imbauan ini disampaikan menyusul tingginya volume sampah yang mencapai 300 hingga 500 ton per hari, menyebabkan penumpukan dan pencemaran lingkungan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban TPA dan mendorong kesadaran warga akan pentingnya pengelolaan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu, Riduan, menjelaskan bahwa pemilahan sampah organik dan anorganik merupakan langkah awal yang krusial. Sampah yang dapat didaur ulang dapat diolah kembali melalui bank sampah yang tersebar di beberapa kelurahan. "Kami berharap masyarakat mendukung program pemisahan sampah ini, dan bisa memanfaatkan fungsi bank sampah," ujar Riduan dalam keterangannya di Bengkulu, Selasa (11/3).
Wali Kota Bengkulu, Deddy Wahyudi, turut menegaskan komitmen Pemkot dalam mengatasi masalah sampah. Tidak hanya mengimbau masyarakat, Pemkot juga akan menindak tegas ASN yang kedapatan membuang sampah sembarangan menggunakan kendaraan dinas. "Kalau ditemukan mobil menggunakan plat dinas Kota Bengkulu membuang sampah di jalan, siap-siap saja mendapatkan sanksi dari pemerintah kota," tegas Deddy.
Sanksi bagi ASN dan Peran Aktif Masyarakat
Pemkot Bengkulu akan menerapkan sanksi bertahap bagi ASN yang melanggar aturan, mulai dari teguran hingga sanksi yang lebih berat. Langkah tegas ini diambil sebagai respon atas maraknya pembuangan sampah sembarangan di beberapa titik, seperti di depan Pasar Tradisional Modern (PTM) dan Jalan Cendana. Pemkot berharap tindakan ini dapat menjadi efek jera dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Selain menindak tegas pelanggar, Pemkot juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah. Kerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) menjadi kunci dalam program ini. LPM akan menunjuk pihak ketiga untuk memungut sampah dari rumah warga, sehingga masyarakat cukup meletakkan sampah di depan pagar rumah mereka.
Program ini juga menerapkan sistem subsidi silang. Masyarakat kurang mampu tidak perlu membayar iuran pengelolaan sampah, sementara masyarakat mampu akan membayar lebih tinggi untuk membantu meringankan beban warga kurang mampu. Besaran iuran berkisar antara Rp20.000 hingga Rp30.000 untuk warga kurang mampu, dan Rp50.000 hingga Rp100.000 untuk warga mampu per bulan.
Dengan melibatkan LPM, diharapkan program ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan kembali mengaktifkan program Bengkulu Bisa (bersih, indah, sejuk dan aman).
Upaya Mengatasi Kelebihan Kapasitas TPA Air Sebakul
TPA Air Sebakul saat ini menghadapi permasalahan serius akibat kelebihan kapasitas. Jumlah sampah yang mencapai 300-500 ton per hari menyebabkan penumpukan sampah dan kesulitan dalam penguraian sampah. Banyak jenis sampah yang sulit terurai menjadi sedimen di dalam TPA. Oleh karena itu, upaya pengelolaan sampah mandiri menjadi sangat penting untuk mengurangi beban TPA.
Pemkot Bengkulu berharap dengan adanya program ini, jumlah sampah yang masuk ke TPA Air Sebakul dapat berkurang secara signifikan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari sampah terhadap lingkungan.
Dengan mengolah sampah secara mandiri, warga dapat memilah sampah organik dan anorganik, sehingga sampah yang dapat didaur ulang dapat dimanfaatkan kembali. Hal ini tidak hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui bank sampah.
Kesimpulan
Imbauan Pemkot Bengkulu untuk mengolah sampah secara mandiri merupakan langkah strategis dalam mengatasi permasalahan sampah di Kota Bengkulu. Dengan melibatkan masyarakat dan memberikan sanksi tegas, diharapkan program ini dapat berhasil mengurangi beban TPA Air Sebakul dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.