Pemkot Kendari Kerahkan Alat Berat Cegah Banjir: Lumpur 1,5 Meter Dibersihkan
Pemkot Kendari menggunakan alat berat untuk membersihkan drainase di eks MTQ dan beberapa kecamatan guna mencegah banjir setelah hujan deras menggenangi wilayah tersebut.
Banjir kembali melanda Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari langsung bergerak cepat dengan mengerahkan alat berat untuk membersihkan drainase yang tersumbat sedimen lumpur. Langkah ini diambil untuk mencegah terulangnya bencana banjir yang kerap terjadi di daerah tersebut, khususnya di kawasan eks MTQ dan beberapa kecamatan lainnya.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, memimpin langsung peninjauan lokasi banjir dan proses pembersihan drainase. Ia menjelaskan bahwa upaya pembersihan ini merupakan respons cepat Pemkot Kendari pasca-banjir yang merendam wilayah eks MTQ. Proses pengerukan sedimen lumpur menggunakan ekskavator menjadi fokus utama, mengingat tingginya sedimen yang mencapai 1,5 meter.
Selain kawasan eks MTQ, banjir juga berdampak pada tiga kecamatan di Kota Kendari: Kambu, Wua-wua, dan Mandonga. Pemkot Kendari telah melakukan pengecekan di wilayah-wilayah tersebut untuk memastikan penanganan yang tepat dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Penanganan Banjir di Eks MTQ dan Tiga Kecamatan
Pembersihan drainase di kawasan eks MTQ menjadi prioritas utama karena tingginya sedimen lumpur yang menghambat aliran air. "Upaya pertama yang dilakukan adalah pengangkatan sedimen lumpur karena menghambat aliran air," jelas Wali Kota Siska Karina Imran saat meninjau lokasi. Proses pengerukan sedimen lumpur bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tampung drainase dan mengoptimalkan aliran air menuju muara, sehingga diharapkan dapat mencegah banjir di masa mendatang.
Wali Kota juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas tampung drainase. Dengan mengangkat sedimen lumpur setinggi 1,5 meter, diharapkan aliran air dapat berjalan lancar dan mencegah genangan air yang berpotensi menyebabkan banjir. Proses pengerukan ini ditargetkan selesai dalam waktu singkat.
Selain eks MTQ, Pemkot Kendari juga fokus pada penanganan banjir di tiga kecamatan yang terdampak. Tim dari Pemkot Kendari telah melakukan pengecekan kondisi di masing-masing kecamatan untuk memastikan langkah penanganan yang tepat dan terkoordinasi.
"Pemkot Kendari sudah mengecek kondisi di wilayah-wilayah tersebut guna memastikan langkah penanganan yang tepat," ujar Wali Kota Siska.
Imbauan kepada Masyarakat dan Langkah Antisipasi
Wali Kota Siska Karina Imran mengimbau masyarakat Kota Kendari untuk tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini dikarenakan sampah menjadi salah satu penyebab utama tersumbatnya drainase dan berpotensi menyebabkan banjir. Disiplin dalam membuang sampah menjadi kunci penting dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah terjadinya banjir.
Selain itu, Wali Kota juga meminta warga yang terdampak banjir untuk segera melapor ke pemerintah setempat, baik lurah maupun camat, agar bantuan dapat segera diberikan. Respon cepat dari pemerintah daerah sangat penting untuk memberikan pertolongan dan memastikan keselamatan warga yang terdampak.
Wali Kota juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan aparat pemerintah setempat. "Untuk camat dan lurah, saya minta harus siaga. Cek masyarakatnya dan laporkan kepada pimpinan," jelasnya. Koordinasi dan komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi bencana banjir.
Peninjauan lokasi banjir dilakukan oleh Wali Kota Kendari bersama Wakil Wali Kota dan didampingi oleh Pj Sekda Kota Kendari, Kadis PUPR Kota Kendari, camat, dan lurah setempat. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemkot Kendari dalam menangani masalah banjir dan memastikan penanganan yang terkoordinir.
Pembersihan drainase menggunakan alat berat ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah banjir di Kota Kendari. Namun, upaya jangka panjang seperti pengelolaan sampah yang lebih baik dan pembangunan infrastruktur drainase yang lebih memadai tetap diperlukan untuk mencegah terjadinya banjir di masa mendatang.