Pemkot Makassar Berencana Modernisasi Pasar Tradisional, Pasar Toddopuli Jadi Prioritas

Pemerintah Kota Makassar berencana memodernisasi pasar tradisional, dimulai dari Pasar Toddopuli, dengan suntikan dana APBD untuk meningkatkan kenyamanan dan daya saing.

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan, berencana melakukan inovasi besar-besaran dengan mengubah pasar tradisional menjadi pasar modern. Langkah ini bertujuan meningkatkan kenyamanan pengunjung dan daya saing pasar tradisional dengan ritel modern. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, telah menunjuk Pasar Summarecon di Kecamatan Biringkanaya sebagai contoh pasar modern yang akan diterapkan di pasar-pasar tradisional lainnya.

Keputusan ini diambil setelah Wali Kota Munafri Arifuddin meninjau Pasar Summarecon. Beliau menilai kebersihan, sanitasi, dan penataan pasar tersebut sangat baik, meskipun masih dalam tahap pembangunan sementara. Pasar yang memiliki luas pengembangan hingga 3.000 meter persegi ini telah memiliki lebih dari 40 penyewa aktif, dengan sejumlah pedagang lain menunggu untuk pindah ke bangunan utama. Keberhasilan Pasar Summarecon menjadi inspirasi untuk transformasi pasar tradisional di Makassar.

Munafri Arifuddin menegaskan komitmennya untuk mengubah citra pasar tradisional di Makassar. Ia ingin menghilangkan stigma pasar tradisional yang kumuh dan pengap, menggantinya dengan pasar modern yang bersih, nyaman, dan menarik. Program ini diharapkan mampu meningkatkan daya tarik pasar tradisional dan mendukung perekonomian masyarakat.

Pasar Toddopuli di Kecamatan Panakkukang menjadi prioritas utama dalam rencana modernisasi ini. Pemkot Makassar akan menerapkan konsep zona basah, makanan, dan daging dengan penataan sanitasi yang rapi. Keberadaan petugas kebersihan khusus juga akan menjadi bagian penting dari pengelolaan pasar modern ini. Meskipun menggunakan bangunan sederhana, seperti hanggar berwarna putih, fokus utamanya adalah pada fungsionalitas dan kebersihan.

Konsep modernisasi Pasar Toddopuli ini akan menjadi contoh bagi pasar tradisional lainnya di Makassar. Pemkot Makassar berharap model ini dapat direplikasi dan diterapkan secara bertahap di seluruh pasar tradisional di kota tersebut. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing pasar tradisional di tengah persaingan dengan ritel modern.

Selain penataan fisik, aspek kebersihan dan sanitasi menjadi fokus utama dalam modernisasi ini. Pemkot Makassar berkomitmen untuk memastikan pasar tradisional yang telah dimodernisasi terbebas dari masalah kebersihan dan sanitasi yang selama ini menjadi kendala.

Dengan adanya modernisasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan baik bagi para pedagang maupun pengunjung pasar.

Untuk mendanai proyek modernisasi pasar tradisional, Pemkot Makassar akan melibatkan Perumda Pasar sebagai leading sector. Sumber pendanaan utama akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Perencanaan yang matang sangat penting untuk keberhasilan proyek ini.

Wali Kota memperkirakan biaya modernisasi setiap pasar berkisar antara Rp5 miliar hingga Rp10 miliar. Besarnya biaya tersebut bergantung pada skala dan kompleksitas proyek modernisasi di masing-masing pasar. Pemkot Makassar akan memastikan agar anggaran tersebut digunakan secara efektif dan efisien.

Proses perencanaan yang matang dan pengawasan yang ketat akan dilakukan untuk memastikan penggunaan anggaran yang tepat sasaran dan terhindar dari potensi penyimpangan. Transparansi dalam pengelolaan anggaran juga akan menjadi prioritas utama.

Dengan adanya suntikan dana dari APBD, diharapkan modernisasi pasar tradisional di Makassar dapat berjalan lancar dan terlaksana sesuai rencana.

Modernisasi pasar tradisional ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan daya saing, tetapi juga menjadi solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan memberikan dampak positif bagi Kota Makassar secara keseluruhan. Langkah ini merupakan bukti komitmen Pemkot Makassar dalam memajukan sektor ekonomi lokal.