Pemkot Surabaya Prioritaskan Tujuh Pembangunan Strategis di Musrembang 2026
Pemkot Surabaya fokus pada tujuh prioritas pembangunan di Musrembang 2026, termasuk pengurangan kemiskinan dan pengangguran serta peningkatan IPM, dengan melibatkan aktif partisipasi masyarakat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah merancang strategi pembangunan untuk lima tahun ke depan dengan fokus pada tujuh prioritas utama. Hal ini dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 dan forum konsultasi publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2026-2029. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memimpin langsung kegiatan ini yang berlangsung di Surabaya pada Selasa, 11 Maret 2025.
Tujuh prioritas pembangunan tersebut meliputi upaya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, menurunkan angka kematian ibu dan anak, mengurangi angka kematian bayi (AKB), menekan angka stunting, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta menurunkan angka gini ratio. Wali Kota Eri Cahyadi menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan ini, bukan sekadar acara seremonial. "Hari ini kita berkumpul bukan hanya untuk sekedar bertemu menuntaskan acara seremonial belaka, namun untuk mencapai kesepakatan bagaimana Surabaya akan kita rencanakan selama lima tahun ke depan. Fokusnya adalah pembangunan untuk menyelesaikan tujuh prioritas dengan melibatkan masyarakat," ujarnya.
Bonus demografi, atau jumlah penduduk usia produktif yang besar, menjadi fokus utama dalam penyusunan RKPD 2026 dan RPJMD 2026-2029. Pemkot Surabaya berencana meningkatkan kemampuan generasi muda melalui pembentukan Creative Hub di 31 kecamatan di Surabaya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran seiring dengan upaya penurunan angka kemiskinan. "Ketika kita menurunkan kemiskinan, kita juga harus bisa menaikkan kemampuan anak muda (usia produktif) sehingga angka pengangguran di Kota Surabaya ini semakin menurun," tutur Wali Kota Eri Cahyadi.
Peningkatan Kualitas SDM dan Kerja Sama Antar Daerah
Pembentukan Creative Hub akan dimulai pada April 2025 melalui kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Surabaya. Program ini akan berupa pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri. "Bentuk kegiatan Creative Hub adalah pelatihan untuk mengasah kemampuan sesuai kebutuhan dunia industri. Contohnya, pelatihan wirausaha laundry berstandar internasional hingga peternakan yang tersertifikasi," jelasnya.
Selain peningkatan kualitas SDM, pembangunan kawasan aglomerasi juga menjadi perhatian utama. Pemkot Surabaya menekankan pentingnya integrasi transportasi publik dan infrastruktur yang terhubung dengan kabupaten/kota di sekitarnya. Kerja sama antar daerah sangat penting untuk keberhasilan rencana ini. "Maka mulai sekarang hilangkan ego sektoral, bangun kerja sama dengan kabupaten lain seperti Sidoarjo, Bangkalan, Gresik, Mojokerto dan Lamongan serta Daerah lain," tegas Wali Kota Eri Cahyadi.
Pemkot Surabaya menyadari pentingnya sinergi antar daerah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Integrasi infrastruktur dan transportasi publik akan menjadi kunci dalam meningkatkan konektivitas dan efisiensi di kawasan aglomerasi. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan rencana pembangunan ini dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Surabaya.
Strategi Menurunkan Angka Kemiskinan dan Pengangguran
Salah satu fokus utama dari tujuh prioritas pembangunan adalah penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. Pemkot Surabaya akan menerapkan berbagai strategi untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk program pelatihan kewirausahaan dan peningkatan akses terhadap lapangan kerja. Dengan adanya Creative Hub, diharapkan para pemuda Surabaya dapat memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia industri, sehingga peluang kerja akan semakin terbuka.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan IPM dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan IPM yang tinggi, diharapkan produktivitas masyarakat juga akan meningkat, sehingga dapat berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan dan pengangguran.
Pemkot Surabaya juga akan terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk menarik investor dan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan adanya investasi, diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru yang dapat menyerap tenaga kerja, khususnya bagi para pemuda di Surabaya.
Upaya penurunan angka kemiskinan dan pengangguran ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemkot Surabaya, namun juga membutuhkan peran serta dari seluruh lapisan masyarakat. Kerja sama dan kolaborasi yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai keberhasilan program ini.
Dengan adanya perencanaan yang matang dan komprehensif, serta dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Pemkot Surabaya dapat mencapai target penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di tahun-tahun mendatang.
Kesimpulan
Musrembang 2026 menjadi momentum penting bagi Pemkot Surabaya untuk merumuskan strategi pembangunan yang berkelanjutan. Tujuh prioritas pembangunan yang telah ditetapkan mencerminkan komitmen Pemkot Surabaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat sangat krusial untuk keberhasilan rencana ini.