Pemprov Papua Pegunungan Siap Sukseskan MBG dengan Kontekstual Lokal
Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan berkomitmen sukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan penyesuaian pada kondisi dan kebutuhan lokal, mengatasi penolakan sebelumnya.
Wamena, 23 Februari 2024 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan menyatakan kesiapannya untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah setempat. Program ini mendapat tantangan setelah sejumlah pelajar di beberapa wilayah menolaknya. Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, Velix V Wanggai, menjelaskan komitmen ini di Wamena, Minggu (23/2).
Meskipun sempat menuai penolakan, Pj Gubernur menegaskan bahwa program MBG tetap akan berjalan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menjadikan MBG sebagai agenda strategis nasional jangka menengah, panjang, dan taktis hingga 2025. Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Papua Pegunungan berkomitmen untuk mendukung program tersebut.
Wanggai menekankan bahwa kesiapan pelaksanaan MBG di Papua Pegunungan disesuaikan dengan konteks lokal. Program ini tidak akan diterapkan secara kaku, melainkan akan diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Papua Pegunungan.
Adaptasi MBG dengan Konteks Lokal Papua Pegunungan
Pj Gubernur menjelaskan bahwa implementasi MBG di Papua Pegunungan akan mempertimbangkan kebutuhan pangan lokal. Variasi menu akan mencakup pilihan menu nasional seperti beras, serta bahan pangan lokal seperti umbi-umbian (keladi, ubi jalar) dan sayur-mayur. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Program ini akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk Gereja, Keuskupan, dan lembaga-lembaga pendidikan seperti YPK, YPPK, dan YPPGI dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK. Pemuda setempat juga akan dilibatkan dalam pengelolaan dapur umum, dibantu tenaga gizi yang memenuhi standar Badan Gizi Nasional.
Sistem distribusi MBG juga akan disesuaikan dengan kondisi geografis Papua Pegunungan yang unik dan menantang. Pj Gubernur mengakui tantangan logistik yang ada dan berkomitmen untuk mencari solusi yang tepat guna memastikan pendistribusian makanan bergizi berjalan lancar.
Mengambil Pola Sukses dari Kabupaten Tolikara dan Lanny Jaya
Pj Gubernur Wanggai menyebutkan bahwa Kabupaten Tolikara dan Lanny Jaya telah lebih dulu menerapkan program sarapan sehat anak sekolah atau “sarasehan”. Pemprov Papua Pegunungan akan menjadikan program ini sebagai contoh dan inspirasi dalam menyukseskan MBG di seluruh wilayah Papua Pegunungan.
Dengan mengadopsi model yang telah terbukti efektif di Tolikara dan Lanny Jaya, diharapkan program MBG di Papua Pegunungan dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat optimal bagi anak-anak sekolah. Hal ini akan memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Pemprov Papua Pegunungan berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan keberhasilan program MBG. Kerjasama yang erat antara pemerintah, lembaga pendidikan, gereja, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan program ini.
Dengan pendekatan yang memperhatikan konteks lokal dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan program MBG dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Papua Pegunungan.