Pendapatan Operasional Bank Aladin Melonjak 84 Persen di 2024, Tembus Rp613 Miliar!
Bank Aladin Syariah Tbk. berhasil membukukan pendapatan operasional Rp613 miliar di tahun 2024, meningkat pesat berkat pertumbuhan margin, bagi hasil, dan pendapatan berbasis komisi.
Jakarta, 25 April 2024 - PT Bank Aladin Syariah Tbk (Bank Aladin) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan di tahun 2024. Bank digital syariah ini membukukan pendapatan operasional sebesar Rp613 miliar, menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar hampir 84 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp334 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan margin, bagi hasil, dan lonjakan pendapatan berbasis komisi.
Direktur Utama Bank Aladin, Koko Tjatur Rachmadi, menjelaskan bahwa lonjakan pendapatan operasional tersebut terutama ditopang oleh peningkatan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) yang melonjak hampir lima kali lipat, mencapai angka Rp154 miliar. Hal ini menunjukkan keberhasilan strategi Bank Aladin dalam mengembangkan layanan dan produk digital yang diminati pasar. Selain itu, pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga juga menjadi faktor kunci pencapaian ini.
Kenaikan pendapatan operasional ini menunjukkan kepercayaan yang semakin tinggi dari masyarakat terhadap layanan perbankan syariah digital yang ditawarkan Bank Aladin. Keberhasilan ini juga menjadi bukti nyata komitmen Bank Aladin dalam memberikan solusi keuangan syariah yang inovatif dan mudah diakses oleh masyarakat luas.
Pertumbuhan Aset dan Dana Pihak Ketiga yang Signifikan
Tidak hanya pendapatan operasional, total aset Bank Aladin juga mengalami peningkatan yang signifikan. Aset Bank Aladin meningkat sebesar 32 persen menjadi Rp9,36 triliun pada tahun 2024. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh ekspansi pembiayaan musyarakah yang naik hampir tiga kali lipat, mencapai Rp4,1 triliun. Hal ini menunjukkan peningkatan aktivitas pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Aladin.
Sejalan dengan pertumbuhan aset, dana pihak ketiga (DPK) dalam bentuk simpanan mudharabah juga mengalami lonjakan yang cukup besar, mencapai Rp5,4 triliun. Peningkatan DPK ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan nasabah terhadap layanan perbankan syariah digital yang ditawarkan Bank Aladin. Kepercayaan ini menjadi modal penting bagi Bank Aladin untuk terus mengembangkan bisnisnya.
Meskipun pembiayaan mengalami peningkatan yang pesat, Bank Aladin tetap mampu menjaga kualitas asetnya. Tingkat pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) berhasil dijaga tetap rendah, yaitu pada level 0,03 persen. Hal ini menunjukkan penerapan manajemen risiko dan pengelolaan portofolio yang disiplin dan efektif.
Strategi Inovasi dan Kemitraan yang Sukses
Koko Tjatur Rachmadi mengungkapkan bahwa keberhasilan Bank Aladin tidak terlepas dari sejumlah inisiatif strategis yang dijalankan sepanjang tahun 2024. Salah satu strategi kunci adalah optimalisasi ekosistem Alfamart. Bank Aladin telah memperluas jaringan layanan keuangan berbasis komunitas melalui lebih dari 20.000 gerai Alfamart di seluruh Indonesia. Hal ini sangat efektif untuk mendorong inklusi keuangan dan penetrasi nasabah baru.
Selain itu, peluncuran dan penyempurnaan fitur-fitur digital seperti Ala Deposito, Ala Impian, Ala Berbagi, Banking as a Service, dan integrasi layanan syariah end-to-end juga menjadi kunci keberhasilan. Fitur-fitur ini memudahkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi, menabung, hingga bersedekah secara rutin dan otomatis.
Kemitraan strategis dengan berbagai institusi keuangan, fintech, dan B2B partners juga berperan penting dalam memperluas distribusi produk dan mempercepat pertumbuhan akuisisi pengguna serta dana pihak ketiga. Strategi kemitraan ini terbukti efektif dalam meningkatkan jangkauan layanan Bank Aladin.
Bank Aladin juga melakukan efisiensi operasional berbasis teknologi. Peningkatan proses credit scoring, manajemen risiko, dan automasi proses layanan nasabah berkontribusi pada penurunan biaya operasional dan peningkatan kualitas aset. Efisiensi ini menjadi kunci keberlanjutan pertumbuhan Bank Aladin.
Visi Masa Depan Bank Aladin
Ke depan, Bank Aladin akan terus fokus pada peningkatan kualitas pembiayaan, perluasan jangkauan layanan, dan perluasan kemitraan strategis. “Tujuan kami sederhana, yakni menjadikan layanan keuangan syariah mudah diakses dan berdampak nyata bagi jutaan orang,” ujar Koko Tjatur Rachmadi. Komitmen ini menunjukkan tekad Bank Aladin untuk terus berkontribusi pada perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.