Pendekar Blitar Ganggu Ketertiban, 45 Orang Diamankan Polisi
Polres Blitar mengamankan 45 pendekar dari berbagai perguruan silat yang melakukan konvoi dan mengganggu ketertiban umum di Blitar, Jawa Timur, pada Kamis (13/2), meskipun sebelumnya telah menandatangani deklarasi damai.
Blitar, Jawa Timur - Kepolisian Resor (Polres) Blitar mengamankan 45 pendekar perguruan silat yang diduga mengganggu ketertiban umum. Kejadian ini terjadi pada Kamis (13/2) di sekitar Mako Polres Blitar. Rombongan sekitar 100 orang berkonvoi menggunakan sepeda motor dari Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun.
Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, menjelaskan kronologi kejadian. Rombongan melakukan konvoi dengan suara bising dan teriakan, mengganggu arus lalu lintas. Upaya petugas membubarkan konvoi justru dibalas dengan aksi provokatif, membuat massa berhamburan. Polisi kemudian mengamankan 45 orang beserta 43 sepeda motor.
Penindakan dan Pemanggilan Orangtua
Setelah diamankan di Mapolres Blitar, ke-45 pendekar tersebut dimintai keterangan dan membuat surat pernyataan. Pihak kepolisian juga menghubungi orangtua mereka. Selain itu, petugas Satlantas Polres Blitar melakukan penindakan tilang terhadap sepeda motor yang tidak sesuai spesifikasi dan tanpa surat-surat.
AKBP Arif Fazlurrahman menambahkan bahwa orangtua dari para pendekar telah berdatangan ke Mapolres Blitar. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, mengingat sebelumnya telah dilakukan deklarasi damai antara Polres Blitar, Forkopimda Kabupaten Blitar, dan perguruan silat se-Blitar Raya.
Deklarasi Damai yang Dilanggar
Deklarasi damai tersebut bertujuan menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif. Komitmen bersama menolak kekerasan dan konflik antar kelompok ditegaskan dalam deklarasi tersebut. Tujuannya untuk mempererat persatuan dan kesatuan antar perguruan silat di Kabupaten Blitar. Sayangnya, komitmen tersebut tampaknya dilanggar oleh sejumlah pendekar yang diamankan.
Upaya Menjaga Kondusifitas Blitar
Polres Blitar berharap deklarasi damai tersebut dapat menekan potensi gesekan antar kelompok dan menciptakan Kabupaten Blitar yang aman dan damai. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya komitmen bersama dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Pihak kepolisian akan terus berupaya menjaga kondusifitas wilayah dan menindak tegas setiap pelanggaran yang mengganggu ketertiban umum.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Polres Blitar, seperti mengamankan para pendekar, meminta surat pernyataan, dan menghubungi orang tua, menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah ini. Penindakan tilang terhadap kendaraan yang melanggar aturan juga merupakan bagian dari upaya penegakan hukum. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk senantiasa menjaga ketertiban dan keamanan di Kabupaten Blitar.
Ke depan, penting bagi semua pihak untuk bersama-sama menjaga komitmen perdamaian yang telah disepakati. Kerjasama antara kepolisian, pemerintah daerah, dan perguruan silat sangat dibutuhkan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Dengan demikian, Kabupaten Blitar dapat tetap kondusif dan aman bagi seluruh masyarakatnya.