Penerbangan Subsidi Mimika Terkendala Keamanan, Warga Demo!
Penerbangan bersubsidi ke empat distrik di Mimika, Papua Tengah, terhambat masalah keamanan, membuat ratusan warga berunjuk rasa menuntut pemerintah daerah.
Mimika, Papua Tengah, 29 April 2025 - Penerbangan bersubsidi yang dinantikan warga di empat distrik Kabupaten Mimika, Papua Tengah, yaitu Distrik Jila, Alama, Hoya, dan Tembagapura, hingga kini masih tertunda. Penundaan ini disebabkan oleh kendala keamanan, yang menjadi pertimbangan utama bagi operator penerbangan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Mimika, Jania Basir, menjelaskan bahwa pihaknya telah berupaya menjalin komunikasi dengan berbagai operator penerbangan sejak Januari 2025. Namun, masalah keamanan menjadi penghalang utama bagi para operator untuk membuka rute penerbangan ke wilayah-wilayah tersebut.
"Kami sudah berupaya meyakinkan operator, termasuk Susi Air, namun hingga kini belum ada yang bersedia," ungkap Jania Basir dalam keterangannya di Timika, Selasa (29/4).
Masalah Keamanan dan Biaya
Jania Basir menjelaskan bahwa biaya operasional penerbangan ke empat distrik tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan subsidi yang diberikan pemerintah daerah. Hal ini membuat para operator penerbangan enggan untuk mengambil risiko.
"Jika ada penerbangan, biayanya akan jauh lebih mahal dari harga subsidi. Karena itu, diperlukan biaya carter yang lebih besar untuk menutupi biaya operasional," jelasnya. Pemerintah Kabupaten Mimika sendiri telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp25 miliar dari APBD tahun 2025 untuk subsidi penerbangan, namun hingga kini belum ada operator yang bersedia mengikuti lelang.
Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Minimnya akses transportasi udara membuat mobilitas warga di empat distrik tersebut sangat terbatas, berdampak pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari ekonomi hingga pendidikan.
Aksi Unjuk Rasa Warga
Ketidakpastian layanan penerbangan bersubsidi memicu aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan warga dari empat distrik tersebut pada Selasa pagi (29/4) di depan Kantor Dishub Kabupaten Mimika. Mereka tergabung dalam Aksi Solidaritas Peduli Penerbangan Subsidi Empat Distrik.
Dalam orasinya, para demonstran dengan tegas menuntut Pemerintah Kabupaten Mimika untuk segera membuka kembali layanan penerbangan subsidi. Mereka menilai, ketidakadaan akses transportasi udara telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir dan sangat merugikan kehidupan masyarakat.
"Kami menuntut pemerintah untuk segera mencari solusi agar penerbangan subsidi ke distrik kami dapat segera beroperasi," teriak salah satu orator dalam aksi tersebut. Mereka berharap pemerintah dapat menemukan solusi yang tepat dan segera mengatasi masalah keamanan yang menjadi kendala utama.
Solusi Jangka Pendek dan Panjang
Pemerintah Kabupaten Mimika kini dihadapkan pada tantangan untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Diperlukan langkah-langkah strategis baik jangka pendek maupun jangka panjang untuk menjamin akses transportasi udara bagi masyarakat di empat distrik tersebut. Mungkin diperlukan negosiasi lebih lanjut dengan operator penerbangan untuk mencari skema kerja sama yang saling menguntungkan.
Selain itu, evaluasi terhadap aspek keamanan di wilayah tersebut perlu dilakukan secara menyeluruh untuk memberikan kepastian dan rasa aman bagi para operator penerbangan. Pemerintah juga perlu mempertimbangkan alternatif solusi lain, seperti subsidi yang lebih besar atau kerja sama dengan pihak lain untuk mengatasi masalah ini.
Kejadian ini menyoroti pentingnya aksesibilitas transportasi di daerah terpencil. Pemerintah daerah perlu berkomitmen untuk memberikan pelayanan publik yang merata dan memastikan bahwa masyarakat di seluruh wilayah mendapatkan akses yang sama terhadap layanan dasar, termasuk transportasi.