Perbaikan Jalan Air Dingin Solok Dukung Pengembangan PLTP Rp8,2 Triliun
Anggota DPR RI Zigo Rolanda sambut positif perbaikan Jalan Air Dingin, Solok, yang dinilai krusial untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) senilai Rp8,2 triliun di Solok Selatan dan konektivitas antarprovinsi.
Jakarta, 6 Mei 2025 - Pembangunan dan perbaikan infrastruktur di Sumatera Barat, khususnya Jalan Air Dingin di Solok, mendapat sorotan positif dari Anggota Komisi V DPR RI, Zigo Rolanda. Beliau menekankan pentingnya infrastruktur jalan ini dalam mendukung program strategis nasional, seperti pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Solok Selatan yang kini memasuki tahap kedua dengan nilai investasi mencapai Rp8,2 triliun.
Jalan Air Dingin, menurut Zigo, bukan sekadar jalur transportasi, melainkan urat nadi konektivitas antarprovinsi Sumatera Barat dan Jambi. Jalan ini berperan vital dalam menunjang arus transportasi orang, barang, dan hasil pertanian. Keberadaannya sangat krusial untuk pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di wilayah tersebut. "Jalan ini menjadi jalur vital bagi arus transportasi orang, barang, dan hasil pertanian antarprovinsi, sehingga keberadaannya sangat penting untuk mendukung konektivitas, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di wilayah tersebut," ujar Zigo dalam pernyataan resminya.
Lebih lanjut, Zigo menjelaskan bahwa infrastruktur jalan yang memadai akan sangat menunjang kelancaran logistik dan mobilitas dalam proyek energi berskala besar PLTP Solok Selatan. Proyek PLTP tahap kedua ini diproyeksikan mampu menghasilkan daya listrik hingga 88 megawatt, sebuah kontribusi signifikan bagi ketahanan energi nasional. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya infrastruktur jalan yang baik untuk menunjang proyek-proyek strategis nasional.
Pentingnya Konektivitas dan Akses Kesehatan
Zigo Rolanda juga menyoroti peran Jalan Air Dingin sebagai penghubung antarwilayah dan antardaerah di dua provinsi, Sumatera Barat dan Jambi. Jalan ini menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok Selatan di Sumatera Barat, serta menghubungkan wilayah tersebut dengan Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh di Provinsi Jambi. Artinya, Jalan Air Dingin memiliki dampak luas bagi konektivitas regional.
Selain itu, jalan ini juga berfungsi sebagai jalur utama evakuasi medis. Setiap tahunnya, sekitar 17.000 pasien dari Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Kerinci, dan Kota Sungai Penuh mengakses jalan ini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lanjutan di RSUP Dr. M. Djamil di Padang. Ini menunjukkan betapa pentingnya infrastruktur jalan yang memadai untuk menunjang akses kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil.
Zigo mengapresiasi kunjungan kerja Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo ke Sumatera Barat pada 2-4 Mei 2025. Kunjungan ini dinilai sebagai kesempatan untuk melihat langsung progres dan kebutuhan sejumlah proyek strategis di Sumatera Barat, termasuk Jalan Air Dingin, Fly Over Sitinjau Lauik, Sabo Dam Batang Malana, dan Jalan Batusangkar–Guguak Cino–Sitangkai.
Dukungan DPR dan Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan
Zigo berharap kunjungan Menteri PU tersebut menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mempercepat realisasi proyek-proyek prioritas di Sumatera Barat. "Kami berharap ada keputusan strategis dari hasil kunjungan ini. Kami di Komisi V DPR RI akan terus mengawal dan mendukung program-program Kementerian PU, termasuk aspirasi dari kepala daerah kabupaten/kota," tegasnya. Komitmen DPR RI untuk mengawal proyek ini menjadi sinyal positif bagi percepatan pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat.
Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan di Sumatera Barat untuk berkolaborasi dengan pemerintah pusat. Kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk mendorong pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan. "Kami mengajak masyarakat dan pemerintah daerah agar bersama-sama menyukseskan program-program pembangunan ini demi kemajuan dan kesejahteraan Sumatera Barat," tutup Zigo.
Dengan adanya perbaikan Jalan Air Dingin, diharapkan konektivitas dan aksesibilitas di wilayah tersebut akan semakin meningkat, sehingga dapat mendukung pengembangan PLTP dan berbagai sektor lainnya, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat.