Perpusnas Tetap Distribusikan Buku Meski Anggaran Dipangkas
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memastikan distribusi buku ke seluruh Indonesia tetap berjalan meskipun anggaran tahun ini dipotong 38,8 persen, dengan fokus pada peningkatan literasi dan digitalisasi buku.
Jakarta, 14 Februari 2024 - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menegaskan komitmennya untuk melanjutkan distribusi buku ke berbagai daerah di Indonesia, meskipun pemerintah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, dalam keterangan resmi pada Jumat lalu.
"Kami pastikan tidak akan mengurangi jumlah buku atau lokasi pendistribusian, dari Aceh hingga Papua," tegas Aziz. Pernyataan ini memberikan jaminan kepada masyarakat luas bahwa program literasi nasional tetap menjadi prioritas.
Prioritas Perpusnas di Tengah Efisiensi Anggaran
Aziz menekankan bahwa pemotongan anggaran di berbagai lembaga negara tidak akan menghentikan upaya Perpusnas dalam memberikan pelatihan kepada perpustakaan daerah. Pelatihan ini mencakup tata cara penataan buku, display yang menarik, dan penyediaan buku secara daring. Kerja sama dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) juga akan terus ditingkatkan.
Perpusnas menetapkan tiga prioritas utama tahun ini: meningkatkan budaya membaca untuk meningkatkan literasi masyarakat, mengembangkan dan menyebarluaskan penggunaan aksara Indonesia, serta melakukan asesmen kualitas perpustakaan di seluruh Indonesia. Komitmen ini menunjukkan fokus Perpusnas pada dampak langsung terhadap masyarakat.
"Inisiatif literasi kami menyentuh langsung masyarakat. Kami akan terus berupaya menyediakan akses yang mudah bagi masyarakat terhadap literatur, baik di Perpustakaan Nasional maupun fasilitas serupa di desa, kabupaten, kota, dan provinsi," tambah Aziz. Hal ini menunjukkan komitmen Perpusnas untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Digitalisasi Buku dan Strategi Optimasi Anggaran
Perpusnas juga bertekad untuk meningkatkan aksesibilitas karya sastra dengan mengkonversi buku cetak ke format digital. Langkah ini dilakukan meskipun anggaran Perpusnas telah dipotong sebesar 38,8 persen, dari Rp721,68 miliar menjadi Rp441,82 miliar (sekitar US$27,2 juta). Perpusnas berupaya untuk tetap efektif dan efisien dalam menjalankan programnya.
Dalam rapat dengan Komisi X DPR RI di Jakarta pada Kamis, Aziz meyakinkan para legislator bahwa Perpusnas akan menggunakan anggaran baru secara efektif untuk meningkatkan angka literasi nasional. Pernyataan ini menunjukkan transparansi dan pertanggungjawaban Perpusnas kepada publik.
Dukungan DPR dan Strategi Ke Depan
Esti Wijayati, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, mendorong Perpusnas untuk berpikir dan bekerja secara strategis agar tetap optimal dalam menjalankan fungsinya di tengah pemotongan anggaran. Dukungan dari DPR ini menunjukkan pentingnya peran Perpusnas dalam pembangunan nasional.
"Pertimbangan strategis harus diutamakan agar Perpusnas tetap beroperasi secara optimal," kata Esti. Pernyataan ini menekankan perlunya strategi yang tepat agar program Perpusnas tetap berjalan efektif meskipun dengan anggaran terbatas.
Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang tepat, Perpusnas optimis dapat terus menjalankan misinya meningkatkan literasi di Indonesia, meskipun menghadapi tantangan pemotongan anggaran. Digitalisasi dan pelatihan perpustakaan daerah menjadi kunci keberhasilan strategi ini.