Pesawat Garuda Bawa Calon Haji RTB di Kualanamu: Keselamatan Tetap Prioritas
Pesawat Garuda Indonesia yang membawa 358 calon haji terpaksa kembali ke Bandara Kualanamu setelah mengalami masalah teknis pada pintu ruang avionics, namun penerbangan kembali dilanjutkan setelah perbaikan.
Medan, 18 Mei 2024 - Sebuah pesawat Garuda Indonesia yang membawa 358 jamaah calon haji asal Sumatera Utara, Kloter 14 Embarkasi Medan, melakukan Return to Base (RTB) atau kembali ke bandara keberangkatan di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Minggu pagi. Kejadian ini terjadi sekitar 40 menit setelah lepas landas menuju Jeddah, Arab Saudi, pukul 08.15 WIB.
Menurut Kepala Bidang Angkutan Udara dan Kelayakan Udara Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Muhammar Mukhtar, pilot memutuskan untuk kembali ke Kualanamu karena indikator pada flap door ruang avionics menyala. "Jadi kenapa diputuskan RTB oleh pilotnya, karena ada flap door untuk ruang avionics itu menyala (lampunya)," jelasnya.
Insiden ini menimbulkan kekhawatiran, namun pihak Garuda Indonesia dan otoritas bandara langsung bergerak cepat untuk memastikan keselamatan para jamaah. Setelah mendarat, teknisi Garuda Indonesia segera melakukan pengecekan menyeluruh terhadap pesawat Airbus A330 tersebut.
Pengecekan dan Perbaikan Pesawat
Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan bahwa flap door ruang avionics, yang terletak di bagian bawah pesawat, sedikit longgar. "Setelah dicek memang agak sedikit longgar dan sudah ditutup kembali flap door-nya itu," kata Muhammar. Ia menduga kelonggaran tersebut mungkin disebabkan oleh faktor angin, mengingat pesawat merupakan alat yang sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan.
General Manager PT Garuda Indonesia Wilayah Medan, I Wayan Gilang Aditya Subawa, memastikan bahwa perbaikan telah dilakukan dan pesawat dinyatakan laik terbang kembali. Kloter 14 Embarkasi Medan akhirnya kembali mengudara pukul 10.46 WIB, setelah penyesuaian jadwal terbang untuk memastikan keselamatan penerbangan.
Keputusan untuk RTB diambil sebagai langkah preventif oleh pilot, guna memastikan keselamatan para jamaah. "Langkah ini merupakan wujud komitmen dalam memastikan aspek keselamatan dan kenyamanan jamaah tetap menjadi prioritas utama sepanjang perjalanan ibadah haji," tegas Gilang Aditya.
Prosedur Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah
Selama proses pengecekan dan perbaikan, seluruh jamaah calon haji tetap berada di dalam kabin pesawat dalam kondisi aman dan nyaman. Garuda Indonesia memberikan layanan tambahan untuk menjaga kenyamanan para jamaah selama menunggu keberangkatan kembali. Selain perbaikan, pesawat juga diisi ulang bahan bakarnya dan dilakukan inspeksi menyeluruh sebelum kembali terbang.
Kejadian ini menunjukkan kesigapan pihak Garuda Indonesia dalam menangani situasi darurat dan memprioritaskan keselamatan para jamaah calon haji. Meskipun terjadi penundaan, keberangkatan akhirnya dapat dilanjutkan setelah memastikan kondisi pesawat aman dan layak terbang.
Proses RTB ini juga menjadi bukti komitmen maskapai dalam menerapkan standar keselamatan penerbangan yang tinggi, memastikan perjalanan ibadah haji para jamaah berjalan lancar dan aman.
Pihak Garuda Indonesia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, namun menekankan bahwa keselamatan jamaah tetap menjadi prioritas utama.