Petani Karawang Didorong Tanam Padi Tiga Kali Setahun, Target Produksi Melonjak!
Dinas Pertanian Karawang mendorong petani menanam padi tiga kali setahun untuk mencapai target produksi gabah kering panen 1.452.000 ton pada 2025, meningkat signifikan dari target 2024.
Karawang, 3 Maret 2024 - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meluncurkan program ambisius untuk meningkatkan produktivitas padi. Mereka mendorong petani setempat untuk melakukan panen raya hingga tiga kali dalam setahun, sebuah strategi yang diharapkan mampu mendongkrak produksi gabah secara signifikan. Program ini diluncurkan sebagai respons terhadap target produksi padi yang meningkat tajam di tahun-tahun mendatang.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Rohman, menjelaskan bahwa peningkatan ini menjadi langkah krusial. "Saat ini sebagian besar petani di Karawang melakukan dua kali tanam padi setahun. Sekarang, kami mendorong mereka untuk melakukan tiga kali tanam," ujarnya dalam konferensi pers di Karawang, Senin lalu. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memenuhi target ambisius yang telah ditetapkan.
Target produksi padi di Karawang memang mengalami lonjakan drastis. Pada tahun 2025, Dinas Pertanian menargetkan produksi gabah kering panen mencapai 1.452.000 ton, jauh melampaui target 1,2 juta ton pada tahun 2024. Peningkatan ini merupakan bagian dari program percepatan swasembada pangan nasional.
Dorongan Intensif untuk Tiga Kali Tanam
Untuk mencapai target produksi yang ambisius tersebut, Dinas Pertanian Karawang tidak hanya sekadar memberikan imbauan. Mereka juga memberikan pendampingan intensif kepada para petani melalui petugas penyuluh pertanian di lapangan. Pendampingan ini diharapkan dapat membantu petani dalam menerapkan teknik budidaya padi yang lebih efektif dan efisien untuk mendukung program tiga kali tanam.
Program tiga kali tanam ini bukanlah tanpa tantangan. Petani perlu memastikan ketersediaan air, pupuk, dan pestisida yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman padi selama periode tanam yang lebih panjang. Selain itu, dibutuhkan juga manajemen waktu dan tenaga kerja yang optimal agar proses tanam, perawatan, dan panen dapat berjalan lancar.
Dinas Pertanian Karawang menyadari tantangan tersebut dan berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para petani. Mereka menyediakan berbagai pelatihan dan penyuluhan pertanian untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam menerapkan teknik budidaya padi yang intensif.
Antisipasi Serangan Hama
Selain mendorong peningkatan frekuensi tanam, Dinas Pertanian Karawang juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Kondisi cuaca lembab yang sering terjadi di Karawang berpotensi meningkatkan risiko serangan hama, sehingga petani perlu melakukan pencegahan dan pengendalian hama secara efektif.
Petugas penyuluh pertanian akan memberikan edukasi dan bimbingan kepada petani tentang cara mengidentifikasi dan mengatasi serangan hama dan penyakit tanaman. Penggunaan pestisida yang tepat dan ramah lingkungan juga akan menjadi fokus utama dalam upaya pengendalian hama.
Dengan adanya pendampingan dan edukasi yang intensif, diharapkan petani dapat menerapkan teknik budidaya padi yang lebih baik dan mampu meningkatkan produktivitas padi di Karawang.
Kerja Sama Antar Pihak
Rohman menekankan pentingnya kerja sama semua pihak untuk mencapai target produksi gabah yang telah ditetapkan. "Kami berharap semua pihak dapat bekerja sama, agar target produksi gabah tahun ini dapat tercapai," katanya. Kerja sama ini meliputi pemerintah daerah, petani, lembaga penelitian, dan pihak terkait lainnya.
Pemerintah daerah akan terus berupaya menyediakan infrastruktur dan dukungan kebijakan yang diperlukan untuk mendukung peningkatan produksi padi. Petani diharapkan aktif berpartisipasi dalam program-program peningkatan produktivitas yang telah dirancang. Lembaga penelitian akan berperan dalam pengembangan teknologi dan inovasi pertanian yang dapat meningkatkan hasil panen.
Dengan kerja sama dan komitmen yang kuat dari semua pihak, target produksi gabah 1.452.000 ton pada tahun 2025 di Karawang diharapkan dapat terwujud, sekaligus berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Suksesnya program ini bergantung pada kesiapan petani dan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Dengan adanya pendampingan dan pelatihan yang memadai, diharapkan para petani dapat mengatasi tantangan dan meraih hasil panen yang melimpah.