Polri Mutasi 10 Kapolda Baru: Strategi Penguatan Kelembagaan?
Polri melakukan rotasi besar-besaran, termasuk pergantian 10 Kapolda, sebagai upaya penyegaran dan penguatan kelembagaan, serta pembinaan karier personel.
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) baru-baru ini mengumumkan mutasi besar-besaran terhadap 1.255 personel, termasuk pergantian 10 Kapolda. Perubahan signifikan dalam struktur kepemimpinan kepolisian ini diumumkan pada 12 Maret 2025 melalui Surat Telegram (ST) Kapolri bernomor ST/488/III/KEP./2025. Mutasi ini mencakup perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen) di berbagai wilayah Indonesia. Proses pergantian ini menimbulkan pertanyaan tentang strategi dan tujuan di balik perombakan besar-besaran tersebut.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Sandi Nugroho, menjelaskan bahwa mutasi ini merupakan bagian dari strategi penyegaran organisasi dan penguatan kelembagaan Polri. Beliau menekankan bahwa mutasi merupakan hal yang wajar dalam dinamika organisasi untuk meningkatkan profesionalisme anggota. "Mutasi ini merupakan hal yang wajar dalam dinamika organisasi Polri. Selain sebagai penyegaran, ini juga bagian dari pembinaan karier untuk meningkatkan profesionalisme anggota," ujar Irjen Pol. Sandi Nugroho dalam keterangan persnya di Jakarta.
Pergantian 10 Kapolda ini diharapkan dapat membawa angin segar dan peningkatan kinerja di wilayah masing-masing. Publik pun menantikan dampak positif dari mutasi ini terhadap penegakan hukum dan pelayanan kepolisian kepada masyarakat. Berikut daftar lengkap 10 Kapolda yang dimutasi:
Daftar 10 Kapolda Baru
Berikut daftar 10 Kapolda yang baru saja dimutasi beserta jabatan sebelumnya:
- Brigjen Pol. Mardiyono: Kapolda Bengkulu (sebelumnya Kasespimma Sespim Lemdiklat Polri)
- Brigjen Pol. Anggoro Suhartono: Kapolda DI Yogyakarta (sebelumnya Karopaminal Divpropam Polri)
- Irjen Pol. Rusdi Hartono: Kapolda Sulawesi Selatan (sebelumnya Kapolda Jambi)
- Irjen Pol. Krisno Halomoan Siregar: Kapolda Jambi (sebelumnya Gubernur Akpol Lemdiklat Polri)
- Brigjen Pol. Waris Agono: Kapolda Maluku Utara (sebelumnya Danpaspelopor Korbrimob Polri)
- Irjen Pol. R. Eko Wahyu Prasetyo: Kapolda Gorontalo (sebelumnya Pati Lemdiklat Polri (penugasan pada Wantannas RI))
- Irjen Pol. Hery Herjawan: Kapolda Riau (sebelumnya Pati Bareskrim Polri (penugasan pada Kemendagri))
- Irjen Pol. Iwan Kurniawan: Kapolda Kalimantan Tengah (sebelumnya Sahlisosek Kapolri)
- Irjen Pol. Nanang Avianto: Kapolda Jawa Timur (sebelumnya Kapolda Kalimantan Timur)
- Brigjen Pol. Endar Priantoro: Kapolda Kalimantan Timur (sebelumnya Pati Bareskrim Polri penugasan pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK))
Mutasi ini melibatkan perwira polisi berpengalaman dari berbagai bidang, menunjukkan komitmen Polri dalam menempatkan personel yang tepat pada posisi yang sesuai dengan keahlian dan rekam jejak mereka. Beberapa Kapolda yang baru dilantik memiliki pengalaman di bidang penindakan kejahatan, pembinaan, maupun bidang lainnya yang relevan dengan tugas kepolisian.
Dengan adanya mutasi ini, diharapkan kinerja Polri akan semakin optimal dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Publik berharap para Kapolda baru dapat menjalankan tugas dengan baik, menjaga keamanan, dan menegakkan hukum di wilayah masing-masing. Proses transisi kepemimpinan ini diharapkan berjalan lancar dan tidak mengganggu operasional kepolisian di daerah.
Langkah Polri dalam melakukan mutasi dan penyegaran organisasi secara berkala merupakan upaya untuk menjaga dinamika dan meningkatkan efektivitas kinerja. Semoga mutasi ini membawa dampak positif bagi institusi Polri dan masyarakat Indonesia.