Presiden Prabowo Buka Konferensi PUIC Ke-19: Serukan Persatuan Umat Islam
Presiden Prabowo Subianto resmi membuka Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC) di Jakarta, menekankan pentingnya persatuan umat Islam dalam menghadapi tantangan global.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi membuka Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC) di Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu malam, 14 Mei 2025. Pembukaan ditandai dengan penabuhan gendang tabuik, alat musik tradisional Sumatera Barat, oleh Presiden Prabowo bersama Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua DPR Pantai Gading Adama Bictogo. Acara ini dihadiri lebih dari 400 delegasi dari 38 negara anggota OKI dan 10 negara pengamat.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya peran PUIC, yang telah berdiri sejak 1999, dalam menghadapi situasi global yang penuh polarisasi dan ketidakpastian. Beliau juga menyampaikan pentingnya persatuan umat Islam untuk membela kemerdekaan rakyat Palestina, mengutip, "'Indonesia akan terus berdiri bersama Palestina. Perjuangan ini akan semakin kuat apabila kita, dunia Islam, negara-negara Islam yang mewakili seperempat umat manusia bisa bersatu. Marilah kita atasi perbedaan kita! Marilah kita atasi kecurigaan kita! Marilah kita atasi rivalitas di antara kita! Marilah kita lihat hal-hal yang penting yaitu keselamatan umat Islam. Marilah kita melihat masa depan peradaban Islam,'"
Pidato Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya pemerintahan yang bersih dan perdamaian abadi. Beliau mengingatkan pentingnya kekuatan untuk mencegah penjajahan kembali, dengan mengatakan, "'Walaupun kita ingin perdamaian, kalau kita lemah, mungkin ada pihak-pihak yang tidak ingin perdamaian, mungkin ada pihak-pihak yang melihat kalau kita lemah, kita bisa dijajah kembali. Kita bisa disuruh-suruh sebagai bangsa pion, bangsa budak, bangsa kacung,'" Oleh karena itu, Presiden menyerukan persatuan negara-negara anggota OKI untuk menghidupkan kembali semangat tokoh-tokoh Islam besar dan membuktikan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.
Pembukaan Konferensi dan Tongkat Kepemimpinan PUIC
Konferensi Ke-19 PUIC ini bertepatan dengan peringatan 25 tahun (silver jubilee) PUIC. Sebelum pembukaan konferensi, Ketua DPR RI Puan Maharani menerima tongkat estafet presidensi PUIC dari Parlemen Pantai Gading, yang dilambangkan dengan penyerahan palu secara simbolis dari Adama Bictogo.
Acara pembukaan yang meriah ini dihadiri oleh ratusan delegasi dari berbagai negara anggota OKI. Penyerahan tongkat estafet presidensi PUIC menandai dimulainya kepemimpinan Indonesia dalam organisasi parlemen internasional tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama antar negara-negara anggota OKI.
Konferensi ini menjadi forum penting bagi para anggota parlemen negara-negara OKI untuk membahas berbagai isu strategis yang dihadapi dunia Islam, termasuk isu Palestina dan pentingnya persatuan.
Pesan Persatuan dan Perdamaian dari Presiden Prabowo
Pidato Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya persatuan dan kerja sama antar negara-negara anggota OKI. Beliau mengajak seluruh delegasi untuk mengatasi perbedaan dan kecurigaan di antara mereka, demi keselamatan umat Islam dan masa depan peradaban Islam.
Presiden juga menyoroti pentingnya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan perdamaian yang abadi. Pesan ini relevan dengan situasi global saat ini yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian. Kerja sama dan persatuan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan tersebut.
Pembukaan Konferensi Ke-19 PUIC di Jakarta oleh Presiden Prabowo Subianto merupakan momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan dan komitmennya dalam memperkuat kerja sama antar negara-negara anggota OKI.
Dengan berakhirnya acara pembukaan, Konferensi Ke-19 PUIC resmi dimulai, menandai babak baru dalam kerja sama parlemen negara-negara anggota OKI untuk menghadapi tantangan global dan memperkuat persatuan umat Islam.