Produksi Padi Kaltim 2024 Melonjak: Naik Hampir 10 Persen!
Produksi padi Kalimantan Timur meningkat signifikan di tahun 2024, mencapai 249.640 ton GKG, berkat peningkatan luas panen dan panen raya di caturwulan III.
Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil meningkatkan produksi padinya di tahun 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, produksi padi mencapai 249.640 ton gabah kering giling (GKG), meningkat 9,99 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai 226.970 ton GKG. Peningkatan ini didorong oleh perluasan lahan panen dan peningkatan hasil panen di periode tertentu.
Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menjelaskan bahwa peningkatan produksi padi ini berasal dari perluasan lahan panen. Luas panen pada tahun 2024 mencapai 63.040 hektare (ha), meningkat 10,44 persen atau 5.960 ha dibandingkan tahun 2023 yang seluas 57.080 ha. Jika dikonversi menjadi beras, produksi padi Kaltim tahun 2024 mencapai 145.210 ton, meningkat 9,99 persen dari tahun sebelumnya.
Meskipun terjadi peningkatan produksi secara keseluruhan, produksi padi di setiap caturwulan menunjukkan fluktuasi. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk luas lahan panen di setiap periode. Perlu analisis lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan fluktuasi tersebut.
Produksi Padi per Caturwulan
Data BPS Kaltim menunjukan fluktuasi produksi padi di setiap caturwulan. Pada caturwulan I (Januari-April), produksi padi mencapai 89.460 ton GKG, mengalami penurunan 16,53 persen dibandingkan tahun 2023. Caturwulan II (Mei-Agustus) juga menunjukan penurunan produksi, yaitu 36.520 ton GKG, atau turun 18,85 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, peningkatan signifikan terjadi pada caturwulan III (September-Desember), dengan produksi mencapai 123.640 ton GKG, meningkat 65,34 persen dibandingkan tahun 2023.
Penurunan produksi pada caturwulan I dan II kemungkinan disebabkan oleh faktor cuaca atau faktor lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan padi. Sementara itu, peningkatan signifikan pada caturwulan III menunjukkan keberhasilan panen raya di periode tersebut. Hal ini perlu diteliti lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan tersebut.
"Total luas panen padi Januari - Desember 2024 mengalami peningkatan 10,44 persen ketimbang 2023. Puncak panen padi 2024 terjadi pada September dengan luas panen mencapai 19.130 ha, sedangkan pada 2023 puncak panen terjadi pada Maret seluas 15.350 ha," jelas Yusniar Juliana.
Analisis Luas Panen per Caturwulan
Analisis lebih lanjut juga menunjukkan fluktuasi luas panen di setiap caturwulan. Pada caturwulan I 2024, luas panen mencapai 24.190 ha, menurun 12,78 persen dibandingkan tahun 2023. Caturwulan II juga menunjukkan penurunan luas panen, yaitu 9.840 ha, turun 16,17 persen dari tahun sebelumnya. Namun, peningkatan signifikan terjadi pada caturwulan III, dengan luas panen mencapai 29.010 ha, meningkat 64,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Perbedaan luas panen di setiap caturwulan ini menunjukkan bahwa pola tanam dan waktu panen di Kaltim memiliki pengaruh besar terhadap hasil produksi padi. Peningkatan luas panen di caturwulan III berkontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi padi secara keseluruhan di tahun 2024.
Data ini menunjukkan pentingnya strategi pengelolaan pertanian yang tepat dan berkelanjutan untuk meningkatkan produksi padi di Kaltim. Pemerintah dan pihak terkait perlu terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian, termasuk dengan memberikan dukungan berupa teknologi, pelatihan, dan akses pasar bagi petani.
Kesimpulannya, peningkatan produksi padi di Kaltim tahun 2024 merupakan kabar baik bagi ketahanan pangan daerah. Namun, fluktuasi produksi di setiap caturwulan menunjukkan perlunya strategi yang lebih terencana dan adaptif dalam pengelolaan pertanian untuk mencapai hasil yang optimal dan berkelanjutan.