PT Timah: Inovasi Teknologi Tingkatkan Keselamatan Kerja
PT Timah menerapkan inovasi K3 berbasis teknologi, seperti ICSM dan sistem SMS digital, untuk mencegah kecelakaan kerja dan meningkatkan keselamatan karyawan serta mitra usaha.
PT Timah Tbk, perusahaan pertambangan timah terbesar di dunia, terus berupaya meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karyawannya. Bertempat di Pangkalpinang pada Jumat, 21 Februari, Direktur Operasi dan Produksi PT Timah, Nur Adi Kuncoro, mengumumkan berbagai inovasi program K3 berbasis teknologi yang diterapkan perusahaan. Inovasi ini bertujuan untuk mencegah kecelakaan kerja dan memastikan lingkungan kerja yang aman bagi seluruh pekerja.
Nur Adi Kuncoro menekankan bahwa K3 merupakan prioritas utama PT Timah. "K3 ini merupakan prioritas utama PT Timah dalam menjalankan operasionalnya," tegasnya. Sejumlah inovasi telah dan terus dikembangkan untuk meningkatkan implementasi budaya K3, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi dan sistem pencegahan fatality.
Penerapan teknologi mutakhir menjadi fokus utama dalam strategi K3 PT Timah. Langkah ini tidak hanya diterapkan di lingkungan internal perusahaan, tetapi juga diwajibkan bagi mitra usaha penambangan. Komitmen PT Timah untuk keselamatan kerja tercermin dalam berbagai inisiatif yang telah dijalankan.
Inovasi Teknologi untuk Pencegahan Kecelakaan
Salah satu inovasi penting adalah pemasangan integrated conventional slope monitoring (ICSM) pada setiap lereng tambang dengan ketinggian lebih dari enam meter atau berisiko tinggi. Sistem ini memungkinkan pemantauan kondisi lereng secara real-time, sehingga risiko longsor dapat diantisipasi lebih dini. Inovasi ini juga diterapkan pada mitra usaha PT Timah.
Sebagai bagian dari Holding Industri Pertambangan MIND ID, PT Timah mewajibkan para KIP Mitra PJP untuk memasang echosounder. Alat ini berfungsi untuk memonitor lereng atau dinding kolong kerja, guna mencegah risiko terjepit atau tertimbunnya pekerja. Langkah ini menunjukkan komitmen PT Timah dalam menjaga keselamatan seluruh pihak yang terlibat dalam operasional pertambangan.
Selain itu, PT Timah juga telah menerapkan Safety Management Systems (SMS), sebuah sistem manajemen keselamatan berbasis digital melalui aplikasi online. Para Pengawas Operasional (PJO) diwajibkan untuk menyampaikan laporan KTA/TTA di area tanggung jawab mereka setiap minggu melalui aplikasi SMS. Sistem ini meningkatkan efisiensi pelaporan dan pengawasan keselamatan kerja.
Transformasi Budaya K3 dan Komitmen Berkelanjutan
PT Timah juga membentuk Tim Transformasi Budaya K3 yang bertugas menginventarisir potensi risiko di seluruh aspek dan ruang lingkup operasional perusahaan. Pembentukan tim ini diharapkan dapat memperkuat komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Nur Adi Kuncoro mengingatkan seluruh karyawan dan mitra usaha untuk berkomitmen dalam mengimplementasikan budaya K3. "Mari kita semua menciptakan budaya kerja yang aman dan bertanggung jawab. Mengimplementasikan budaya K3 dalam setiap melaksanakan tugas, dan melaporkan potensi risiko," pesannya. Komitmen ini menjadi kunci keberhasilan dalam mencegah kecelakaan kerja.
Dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional, PT Timah menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mengkampanyekan pentingnya K3. Kegiatan ini meliputi lomba K3, apel K3 di seluruh wilayah operasional, dan seminar keselamatan pertambangan. PT Timah menunjukkan komitmen yang kuat untuk terus meningkatkan keselamatan kerja dan kesejahteraan para pekerjanya.
Sebagai penutup, Nur Adi Kuncoro menegaskan komitmen PT Timah untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan mengurangi risiko kecelakaan. "Sebagai salah satu perusahaan pertambangan timah terbesar di dunia, PT Timah terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, mengurangi risiko kecelakaan, serta memastikan kesejahteraan pekerja sebagai aset utama perusahaan," tutupnya. Inovasi teknologi dan komitmen yang kuat menjadi kunci keberhasilan PT Timah dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.