Putus Kontrak, Dapur MBG Kalibata Mandiri Tanpa Yayasan MBN
Dapur MBG Kalibata putuskan kontrak dengan Yayasan MBN akibat dugaan penggelapan dana Rp975.375.000; kini bersiap operasional mandiri.
Jakarta, 7 Mei 2025 - Sebuah kasus dugaan penggelapan dana berujung pada putusnya kontrak antara dapur makan bergizi gratis (MBG) Kalibata, Jakarta Selatan, dengan Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN). Dapur MBG yang dikelola Ira Mesra Destiawati (59) kini tengah mempersiapkan diri untuk beroperasi secara mandiri. Kasus ini melibatkan dana sebesar Rp975.375.000 dan telah dilaporkan ke pihak berwajib.
Kuasa hukum mitra dapur MBG Kalibata, Danna Harly, membenarkan kabar putusnya kontrak tersebut. "Informasinya, kita dengan yayasan MBN sudah putus kontrak. Agak kaget juga karena diputus secara mendadak dan dihentikan sementara," ungkap Danna kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (7/5).
Pihak yayasan MBN menyatakan pemutusan kontrak dilakukan karena mitra dapur dianggap melakukan wanprestasi. Namun, pihak dapur MBG membantah tuduhan tersebut dan menyatakan pemutusan kontrak dilakukan tanpa dasar yang jelas. Mereka kini tengah berproses untuk mendapatkan izin operasional mandiri dan mencari mitra baru.
Dugaan Penggelapan Dana dan Pemutusan Kontrak
Kasus ini berawal dari laporan mitra dapur MBG Kalibata ke polisi terkait dugaan penggelapan dana yang dilakukan oleh Yayasan MBN. Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA pada 10 April 2025. Total dana yang diduga digelapkan mencapai Rp975.375.000.
Sebelumnya, Ira Mesra Destiawati telah bekerja sama dengan yayasan MBN dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibata sejak Februari hingga Maret 2025. Selama periode tersebut, dapur MBG Kalibata telah memasak kurang lebih 65.025 porsi makanan. Perjanjian awal menetapkan harga Rp15.000 per porsi, namun kemudian diubah menjadi Rp13.000 per porsi.
Meskipun telah terjadi pemutusan kontrak, pihak dapur MBG Kalibata tetap berkomitmen untuk melanjutkan kegiatannya. Mereka tengah berupaya mendapatkan izin operasional mandiri dan berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mendapatkan penunjukan resmi sebagai mitra baru. Diharapkan, proses administrasi ini dapat segera rampung agar distribusi makanan dapat kembali berjalan normal.
Langkah Menuju Operasional Mandiri
Dengan berakhirnya kontrak dengan Yayasan MBN, dapur MBG Kalibata kini tengah fokus pada persiapan operasional mandiri. Proses peralihan ke yayasan baru sedang dilakukan, dan diharapkan dapat segera selesai. Pihak dapur MBG juga aktif berkomunikasi dengan BGN untuk mendapatkan dukungan dan pengesahan sebagai mitra baru.
"Iya, jadi kita sudah putus kontrak, sekarang kita lagi proses peralihan dari yayasan MBN ke yayasan baru," jelas Danna. "Pihaknya juga sudah melakukan proses ke Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mendapatkan penunjukan resmi sebagai mitra baru." Mereka berharap distribusi makanan dapat kembali berjalan normal mulai pekan depan.
Proses peralihan ini diharapkan berjalan lancar dan tidak mengganggu distribusi makanan bergizi kepada masyarakat yang membutuhkan. Pihak dapur MBG Kalibata berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik meskipun kini beroperasi secara mandiri.
Ke depannya, diharapkan kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak yang terlibat dalam program-program sosial, agar transparansi dan akuntabilitas dana dapat dijaga dengan baik.