Ratusan Personel Bersihkan Lumpur Pascabanjir di Rawajati dan Kemang
Ratusan personel gabungan membersihkan lumpur sisa banjir di Rawajati dan Kemang, Jakarta Selatan, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan warga serta memulihkan lingkungan.
Banjir yang melanda Jakarta Selatan pada Selasa (4/3) meninggalkan sedimen lumpur di beberapa wilayah. Sebagai respons cepat, ratusan personel gabungan dari berbagai instansi bahu-membahu membersihkan lumpur sisa banjir di Jalan Binawarga RW 07, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, dan Jalan Kemang Selatan 12e, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak. Pembersihan besar-besaran ini bertujuan untuk memulihkan kondisi lingkungan dan memastikan keamanan warga yang terdampak.
Lurah Rawajati, Sariman, menjelaskan bahwa pembersihan di Jalan Binawarga dimulai sejak pukul 05.00 WIB setelah genangan surut. Sebanyak 120 personel gabungan, termasuk petugas PPSU, Sudin SDA, Sudin Lingkungan Hidup, dan Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, dikerahkan untuk membantu warga membersihkan lumpur. Di wilayah Rawajati, lima RT terdampak banjir, dengan total 194 bangunan terdampak dan 961 jiwa mengungsi di beberapa lokasi pengungsian sementara.
"Kita bersihkan mulai pagi tadi, karena sejak pukul 05.00 WIB genangan di Jalan Binawarga ini sudah surut," kata Lurah Rawajati, Sariman di Jakarta, Rabu. Sariman juga menambahkan bahwa warga dilibatkan dalam kerja bakti ini agar dapat kembali ke rumah masing-masing pada sore hari. Pembersihan lumpur pascabanjir ini menjadi prioritas untuk mengembalikan kondisi lingkungan dan kehidupan warga seperti sedia kala.
Pembersihan Lumpur di Dua Lokasi Terdampak Banjir
Di Jalan Kemang Selatan 12e, Kelurahan Cipete Selatan, belasan personel gabungan juga bekerja keras membersihkan sisa lumpur banjir. Lurah Cipete Selatan, Fuad, menjelaskan bahwa pembersihan dilakukan dengan menggunakan alat semprot dari Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan dan sapu lidi. Sebanyak 12 personel dikerahkan, terdiri dari lima petugas Gulkarmat, enam PPSU, dan satu Satpol PP.
Pembersihan di Kemang Selatan difokuskan untuk mencegah kecelakaan akibat jalan yang licin karena sisa lumpur. "Semoga dengan dilakukannya pembersihan ini, warga merasa aman dan nyaman dari hal-hal yang tidak diinginkan, dan juga menciptakan kembali lingkungan yang bersih dan asri," tambah Fuad. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan respons cepat dan efektif terhadap dampak banjir.
Proses pembersihan di kedua lokasi melibatkan berbagai instansi, menunjukkan sinergi dan kolaborasi yang baik dalam penanggulangan pascabencana. Kerja sama ini penting untuk memastikan efisiensi dan efektivitas dalam membersihkan lumpur dan memulihkan lingkungan yang terdampak banjir.
Data Banjir Jakarta Selatan
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, hingga pukul 15.00 WIB pada Rabu (5/3), tercatat 10 RT di Jakarta Selatan terendam banjir. Empat RT di Pengadegan terendam dengan ketinggian air mencapai 150 cm akibat meluapnya Kali Ciliwung, sementara 6 RT lainnya terendam dengan ketinggian 30-50 cm akibat meluapnya Kali Pesanggrahan. Secara keseluruhan, BPBD DKI mencatat sebanyak 24 RT di Jakarta terdampak banjir.
Data ini menunjukkan skala dampak banjir yang terjadi di Jakarta Selatan. Meskipun pembersihan lumpur di Rawajati dan Kemang telah dilakukan, upaya pemulihan dan antisipasi terhadap potensi banjir di masa mendatang tetap perlu dilakukan. Koordinasi dan kolaborasi antar instansi pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak banjir di masa depan.
Pembersihan pascabanjir di Rawajati dan Kemang menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk memulihkan kondisi lingkungan dan kehidupan warga setelah bencana alam. Kecepatan respons dan koordinasi yang baik antara berbagai instansi menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pemulihan ini. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di masa mendatang.