Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Pusat hingga 20 Mei: Imbas Proyek MRT Stasiun Kota
Dinas Perhubungan DKI Jakarta berkolaborasi dengan PT MRT Jakarta memberlakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Stasiun Kota hingga 20 Mei 2024 karena proyek pembangunan stasiun MRT fase 2A.
Jakarta, 17 Februari 2024 - Pembangunan proyek MRT Jakarta terus berlanjut. Kali ini, proyek pembangunan Stasiun Kota, bagian dari fase 2A lintas utara-selatan, menyebabkan rekayasa lalu lintas di wilayah Jakarta Pusat. Rekayasa ini akan berlangsung mulai Sabtu, 15 Februari hingga Selasa, 20 Mei 2024, berdampak pada beberapa ruas jalan utama di sekitar lokasi proyek.
Pengaruh Proyek Terhadap Arus Lalu Lintas
Menurut Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda), Ahmad Pratomo, perluasan area kerja pembangunan entre 4 Stasiun Kota mengakibatkan perubahan jalur lalu lintas. "Area Terowongan Penyeberangan Orang (TPO) Kota akan dilakukan perluasan area kerja dengan penggeseran pagar proyek ke sisi barat dan selatan," jelas Pratomo dalam keterangan pers di Jakarta, Senin.
Perubahan paling signifikan terjadi di Jalan Pintu Besar Utara. Sisi barat jalan (arah utara), khususnya di depan Museum Mandiri, akan menyempit menjadi satu lajur. Sementara itu, sisi timur (arah selatan) tetap dua lajur. Jalan Jembatan Batu juga akan mengalami penyempitan, dari tiga lajur menjadi dua lajur, namun hanya dari Simpang Asemka hingga Halte TransJakarta Mangga Dua Raya. Selebihnya di Jalan Mangga Dua Raya, jumlah lajur tetap tiga untuk masing-masing arah. Jalan Pintu Besar Selatan sendiri tidak mengalami perubahan signifikan.
Integrasi Stasiun dan Keselamatan Pengguna Jalan
Rekayasa lalu lintas ini penting untuk pembangunan entre 4 Stasiun Kota, yang akan terintegrasi dengan Stasiun KAI Jakarta Kota dan koridor utara. Integrasi ini meliputi pembangunan konstruksi kotak stasiun (station box) dan pintu masuk sisi utara Stasiun Kota. Proyek ini merupakan bagian dari paket kontrak CP203, bersamaan dengan pembangunan Stasiun Glodok dan dua terowongan dari Stasiun Mangga Besar, dikerjakan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta – Hutama Karya Joint Operation (SMCC-HK JO).
PT MRT Jakarta memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tetap terjaga selama konstruksi. Mereka telah memasang rambu lalu lintas, marka jalan, dan lampu penerangan jalan umum (PJU) untuk meminimalisir gangguan dan memastikan kelancaran lalu lintas selama masa rekayasa.
Koordinasi dan Antisipasi Kemacetan
Pihak MRT Jakarta telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta untuk memastikan rekayasa lalu lintas berjalan lancar dan efektif. Meskipun penyempitan jalan akan terjadi, diharapkan masyarakat dapat mengantisipasi potensi kemacetan dengan mencari jalur alternatif atau menggunakan transportasi umum. Informasi lebih lanjut mengenai rekayasa lalu lintas ini dapat diakses melalui kanal resmi Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta.
Pembangunan Stasiun Kota merupakan bagian penting dari proyek MRT Fase 2A, yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas transportasi publik di Jakarta. Dengan selesainya proyek ini, diharapkan mobilitas warga Jakarta akan semakin lancar dan efisien.
Kesimpulan
Rekayasa lalu lintas di sekitar Stasiun Kota merupakan langkah yang diperlukan untuk kelancaran proyek pembangunan MRT Fase 2A. Meskipun akan menimbulkan sedikit ketidaknyamanan bagi pengguna jalan, upaya koordinasi dan antisipasi yang dilakukan oleh pihak terkait diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dan memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas lalu lintas selama masa rekayasa berlangsung.