Ribuan Kurma Gratis di Ponorogo: Harapan Warga untuk Momongan
Warga Ponorogo antusias mendapatkan ribuan kurma muda gratis dari kebun milik Wahyu Eko Widodo, banyak yang berharap mendapat keberkahan untuk segera memiliki momongan.
Seorang warga Ponorogo, Wahyu Eko Widodo (39), membagikan ribuan kurma muda hasil panennya secara gratis kepada warga yang antusias mengantre. Pembagian kurma ini terjadi di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, pada Minggu, 9 September 2023, selama bulan Ramadhan. Aksi berbagi ini menarik perhatian banyak orang, terutama pasangan yang mendambakan keturunan, karena kurma dipercaya memiliki khasiat untuk kesuburan.
Kurma-kurma tersebut berasal dari pohon yang ditanam Wahyu sekitar 29 tahun lalu. Pohon kurma yang kini mencapai ketinggian 15 meter itu baru berbuah lebat dalam 11 tahun terakhir. Melimpahnya hasil panen membuat Wahyu memutuskan untuk membagikannya secara cuma-cuma kepada masyarakat. "Saya menanam pohon ini sekitar 29 tahun lalu, sekarang tingginya sudah 15 meter. Baru mulai berbuah dalam 11 tahun terakhir, dan setiap tahun selalu lebat. Makanya saya bagikan gratis untuk mereka yang membutuhkan," ujar Wahyu.
Antusiasme warga terlihat dari banyaknya orang yang rela mengantre sejak pagi. Mereka datang dari berbagai daerah, tak hanya Ponorogo, tetapi juga dari luar kota, seperti Madiun. Motivasi mereka beragam, namun sebagian besar berharap mendapatkan keberkahan dan doa terkabul untuk segera memiliki anak.
Keberkahan Kurma Muda untuk Pasangan yang Mendambakan Momongan
Mayoritas warga yang mengantre adalah pasangan yang belum dikaruniai anak. Mereka berharap memakan kurma muda dapat membawa keberkahan dan membantu mereka mendapatkan momongan. Titin Eka Santi, warga Pulung, misalnya, rela mengantre sejak pagi demi mendapatkan kurma untuk saudaranya. "Saya dapat kabar dari tetangga, langsung ke sini. Kurma ini buat saudara saya yang sudah lama menantikan momongan. Semoga membawa keberkahan," kata Titin.
Hal senada diungkapkan Wahyu Narendra, warga Kelurahan Demangan, Kota Madiun, yang rela menempuh perjalanan jauh setelah mengetahui informasi pembagian kurma dari media sosial. "Walaupun jauh, saya tetap datang. Siapa tahu ini jadi perantara doa kami," ujarnya.
Pembagian kurma ini tidak hanya menarik perhatian karena kebaikan hati Wahyu, tetapi juga karena kepercayaan masyarakat akan khasiat kurma untuk kesuburan. Banyak pasangan yang telah lama menantikan kehadiran buah hati melihat ini sebagai sebuah kesempatan untuk mendapatkan berkah.
Sistem Pembagian yang Tertib
Agar pembagian kurma berjalan tertib dan merata, Wahyu menerapkan sistem pendaftaran melalui pesan singkat. Sistem ini memastikan setiap orang mendapatkan bagiannya secara adil. Setiap pendaftar hanya berhak mendapatkan tujuh butir kurma muda. Meskipun demikian, antusiasme warga tetap tinggi, dengan sekitar 300 orang yang ikut mengantre dalam pembagian kurma kali ini.
Wahyu menegaskan bahwa pembagian kurma ini sepenuhnya gratis. "Banyak yang menginginkan, jadi saya batasi agar semuanya kebagian, dan ini gratis," kata Wahyu. Keputusan Wahyu untuk membagi kurma secara cuma-cuma ini mendapat apresiasi positif dari masyarakat dan menjadi contoh kebaikan di tengah bulan Ramadhan.
Aksi berbagi Wahyu ini tidak hanya sekadar membagikan buah kurma, tetapi juga menyebarkan semangat berbagi dan harapan di bulan suci Ramadhan. Semoga kebaikannya menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal serupa.