Rp15 Miliar Digelontorkan Pemprov Sulbar untuk Dongkrak Produksi Kakao Polman
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menggelontorkan anggaran Rp15 miliar untuk pengembangan budidaya kakao di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) guna meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian daerah.
Polewali Mandar, Sulawesi Barat, 18 Maret 2024 - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan perekonomian daerah melalui sektor pertanian, khususnya perkebunan kakao. Pemprov mengalokasikan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk pengembangan budidaya kakao di Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Anggaran tersebut akan digunakan untuk pengadaan bibit unggul dan program sambung pucuk kakao, guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Keputusan ini diumumkan langsung oleh Gubernur Sulbar, Bapak Suhardi Duka, saat kunjungan kerja ke Polman pada Selasa lalu. Beliau menekankan pentingnya pengembangan kakao sebagai komoditi unggulan yang berpotensi besar meningkatkan kesejahteraan petani. Program ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat di wilayah tersebut dan berkontribusi signifikan pada pendapatan daerah.
Gubernur Suhardi Duka menjelaskan bahwa alokasi dana Rp15 miliar dari APBD Sulbar tahun 2025 ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemprov untuk memajukan sektor pertanian. Kakao dipilih sebagai komoditi unggulan karena memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan, dengan peluang pasar yang luas dan harga jual yang stabil. Pemprov optimistis kakao akan tetap menjadi primadona dalam sepuluh tahun mendatang.
Pengembangan Kakao Berkelanjutan di Polman
Program pengembangan kakao di Polman tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada peningkatan kualitas dan kapasitas petani. Pemprov Sulbar berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan pelatihan kepada petani, agar mereka mampu mengelola kebun kakao secara efektif dan efisien. Hal ini mencakup edukasi mengenai teknik budidaya modern, pengolahan pascapanen, dan pemasaran hasil panen.
Selain itu, Pemprov juga akan membangun kebun percontohan dan pusat pembibitan kakao. Keberadaan kebun percontohan akan menjadi tempat demonstrasi bagi petani untuk mempelajari teknik budidaya terbaik. Sementara itu, pusat pembibitan akan menyediakan bibit unggul kakao yang berkualitas dan siap tanam, sehingga petani tidak perlu kesulitan mendapatkan bibit yang baik.
Dengan tersedianya bibit unggul dan pelatihan yang memadai, diharapkan produktivitas kakao di Polman dapat meningkat secara signifikan. Saat ini, produksi kakao di Sulbar mencapai 76 ribu ton per tahun dengan luas areal panen 145 ribu hektare. Pemprov menargetkan peningkatan produksi ini melalui program pengembangan yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Dukungan Penuh untuk Petani Kakao
Gubernur Suhardi Duka menegaskan bahwa pembangunan sektor pertanian, termasuk pengembangan kakao, merupakan visi utama Pemprov Sulbar dalam lima tahun mendatang. Pemprov berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada petani kakao, agar mereka dapat meningkatkan taraf hidupnya dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi daerah.
"Kakao memiliki prospek ekonomi tinggi dan memiliki peluang pasar yang jelas serta harga menjanjikan, sehingga kakao akan terus menjadi komoditi unggulan hingga 10 tahun ke depan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan ekonomi daerah," kata Gubernur Suhardi Duka.
Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah, diharapkan petani kakao di Polman dapat semakin bersemangat dalam mengelola kebunnya. Program pengembangan kakao ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup petani dan perekonomian daerah secara keseluruhan.
Pemprov Sulbar berharap dengan bantuan yang diberikan, produksi kakao di Sulbar yang saat ini mencapai 76 ribu ton per tahun dengan luas areal panen 145 ribu hektare, dapat terus ditingkatkan secara signifikan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Sulbar untuk mewujudkan visi pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan dan berkeadilan.